Tetapi Mevlut Cavusoglu yang juga melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina pekan lalu untuk melakukan pembicaraan dengan Lavrov dan Kuleba, mengatakan kepada harian Turki Hurriyet bahwa telah terjadi penyesuaian posisi kedua belah pihak pada pokok-pokok penting, pokok-pokok kritis.
"Kami dapat mengatakan kami berharap untuk gencatan senjata jika pihak tidak mengambil langkah mundur dari posisi saat ini," kata Mevlut Cavusoglu.
Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin, mengatakan kedua pihak semakin dekat dalam empat masalah utama.
Dia mengutip permintaan Rusia agar Ukraina melepaskan ambisi untuk bergabung dengan NATO, demiliterisasi, apa yang disebut Rusia sebagai "de-nazifikasi", dan perlindungan bahasa Rusia di Ukraina.
Ukraina dan Barat telah menolak referensi Rusia untuk ‘neo-Nazi’ dalam kepemimpinan terpilih secara demokratis Ukraina sebagai propaganda tak berdasar, dan Ibrahim Kalin mengatakan referensi seperti itu ofensif ke Kyiv.***