Malaysia Ingin Menjadikan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Kedua ASEAN, Joanne Lin: Banyak Hal yang Lebih Mendesak

- 7 April 2022, 13:51 WIB
Malaysia ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua ASEAN/
Malaysia ingin menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kedua ASEAN/ /thilipen rave kumar/pexels.com/

KABAR BESUKI – Joanne Lin adalah Peneliti Utama dalam urusan politik-keamanan di Pusat Studi ASEAN, ISEAS-Yusof Ishak Institute. Dia memberikan komentar ini pertama kali muncul di blog ISEAS-Yusof Ishak Institute, The Fulcrum.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob baru-baru ini mengusulkan menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meningkatkan bahasa nasional Malaysia ke tingkat internasional.

Ini bukan kali pertama Malaysia mengusulkan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi di ASEAN. Mantan perdana menteri Najib Razak membuat proposal serupa pada tahun 2017, tetapi tidak ada kesepakatan di seluruh ASEAN, karena negara-negara anggota lainnya jelas tidak memiliki aspirasi yang sama.

Baca Juga: Kedua Anak Vladimir Putin Jadi Sasaran Dijatuhi Sanksi dari Amerika Serikat Setelah Selama Ini ‘Dirahasiakan’

Belajar dari upaya sebelumnya, mungkin, Ismail Sabri sekarang menggunakan istilah "bahasa kedua", membuat proposal yang dihidupkan kembali ini lebih cocok daripada saran Najib sebelumnya untuk mengadopsi Bahasa Melayu sebagai "bahasa utama" ASEAN.

Membingkainya sebagai "bahasa kedua" berarti bahwa Malaysia berharap untuk mempromosikan bahasa Melayu sebagai bahasa kerja tambahan ASEAN tetapi tidak untuk menggantikan bahasa Inggris sama sekali.

Bahasa Melayu sudah digunakan secara luas di ASEAN, seperti di Indonesia, Brunei, Singapura dan Malaysia, dan sebagai lingua franca yang dituturkan oleh masyarakat di Thailand selatan, Filipina selatan dan sebagian Myanmar dan Kamboja.

Mengingat situasi ini, Ismail Sabri percaya bahwa tidak ada alasan mengapa tidak dapat menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN, dan berencana untuk membahas masalah ini dengan para pemimpin ASEAN lainnya dan untuk mencari dukungan dari negara-negara berbahasa Melayu.

Baca Juga: Putin Tidak Akan Berhenti Menyerang Ukraina, Georgia Mulai Khawatir

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x