Rusia Gagal Melakukan Serangan Disaat Amerika Siap Memberikan Senjata, Volodymyr Zelensky : Saya Tidak Yakin

- 11 April 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Amerika siap memberikan bantuan senjata, tapi Presiden Rusia tidak yakin dengan niat AS itu
Ilustrasi Amerika siap memberikan bantuan senjata, tapi Presiden Rusia tidak yakin dengan niat AS itu /Pexels/Specna Arms

KABAR BESUKI - Pasukan Rusia gempur Ukraina timur dengan rudal dan artileri pada Minggu ketika pemimpin Austria berencana untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Washington berjanji memberikan senjata yang dibutuhkan Ukraina. 

Sejak invasi Rusia, Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan akan bertemu dengan Putin pada Senin di Moskow.

“Kami netral secara militer, tetapi harus memiliki posisi yang jelas dalam agresi Rusia melawan Ukraina,” tulis Nehammer.

Baca Juga: Will Smith Dilarang Hadiri Oscar 10 Tahun, Chris Rock Beri Tanggapan: Pendengaran Saya Sudah Kembali

Pada hari Sabtu Nehammer bertemu presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv dan dihari yang sama dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berjanji akan memberikan 120 kendaraan lapis baja dan sistem rudal untuk Ukraina.

Rusia gagal melakukan serangan untuk menguasai kota-kota besar, tetapi Ukraina mengumpulkan pasukannya di Timur untuk serangan besar dan mendesak orang-orang untuk melarikan diri.

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan rudal dengan presisi tinggi telah menghancurkan markas batalyon Dnipro Ukraina di kota Zhvanetsky.

Baca Juga: Pesawat Kargo DHL Terbelah Dua Usai Mendarat di Bandara San Jose Kosta Rika

Penasihat keamanan nasional AS mengatakan kepada ABC News, “kami akan memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan untuk mengalahkan Rusia dan menghentikan mereka menguasai banyak kota," ujarnya.

Dalam kutipan wawancara dengan CBS 60 minutes, Zelenskiy mengatakan bahwa dia mempercayai angkatan senjatanya sendiri, tapi dia tidak memiliki keyakinan menerima semua yang dibutuhkan dari Amerika Serikat.

Uni Eropa pada hari Jumat melarang impor batubara Rusia diantara produk lainnya, tetapi belum menyinggung tentang impor minyak dan gas dari Rusia.

Sebuah kuburan dengan setidaknya dua mayat sipil telah ditemukan di desa Buzova dekat Kyiv, kata Taras Didych, kepala komunitas Dmytrovka yang mencakup Buzova, penemuan terbaru telah dilaporkan sejak Rusia menarik diri dari daerah utara ibukota dan fokus di timur.

Baca Juga: Rocket Rusia Menyerang Stasiun Kereta Api Ukraina yang digunakan untuk Evakuasi, 30 Orang Lebih Tewas

Invasi Rusia telah memaksa sekitar seperempat dari 44 juta orang Ukraina meninggalkan rumah mereka, mengubah kota, membunuh, dan melukai ribuan orang.

Beberapa ribu orang di kota timur tidak bisa mengungsi dan berada dalam pengeboman yang besar.

Rusia membantah bertanggung jawab, dengan mengatakan rudal yang digunakan dalam serangan itu hanya digunakan oleh militer Ukraina, seorang pejabat Ukraina mengatakan pada hari Minggu jumlah korban tewas naik menjadi 57, terluka 109.

Baca Juga: Malaysia Ingin Menjadikan Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Kedua ASEAN, Joanne Lin: Banyak Hal yang Lebih Mendesak

Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryana Vereshcuk, mengatakan 2.824 orang dievakuasi pada hari Minggu melalui koridor, termasuk 213 dari Mariupol yang telah dikepung selama berminggu-minggu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

x