Sri Lanka Bangkrut Bahan Bakar Dijatah, Hingga Pemerintah Ngemis Bantuan untuk Sumbang Devisa

- 16 April 2022, 18:53 WIB
Sri Lanka menjatah pengendara dalam bahan bakar, semua bahan pokok mengalami kenaikan dan pemerintah meminta bantuan devisa
Sri Lanka menjatah pengendara dalam bahan bakar, semua bahan pokok mengalami kenaikan dan pemerintah meminta bantuan devisa /Pixabay/

KABAR BESUKI - Sri Lanka kekurangan uang untuk melakukan penjatahan bahan bakar pada Jumat (15/4/2022) dan memicu demonstrasi luas yang menyerukan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Ceylon Petroleum Corporation (CPC) yang dikelola negara, menyumbang dua pertiga dari pasar bahan bakar eceran, mengatakan akan membatasi jumlah yang dapat dibeli, melarang memompa ke dalam kaleng untuk mencegah adanya penimbunan bahan bakar.

Maksimal untuk sepeda motor ditetapkan pada empat liter bensin, dengan kendaraan roda tiga yang diperbolehkan lima liter, kata CPC.

Baca Juga: Indonesia Kecam Aksi Penyerangan Israel di Masjid Al Aqsa dan Pembakaran Kitab Suci Al Quran di Swedia

Mobil pribadi, van, dan SUV diizinkan hingga 19,5 liter bensin dan solar.

Sebagian besar SPBU sudah kehabisan bensin dilansir Kabar Besuki dari CNA News.

Sementara beberapa yang tetap buka terlihat begitu banyak antrian pembeli.

Setidaknya delapan orang tewas saat menunggu di saluran bahan bakar sejak bulan lalu.

Pejabat kementerian energi mengatakan mereka mengharapkan pengecer bahan bakar Lanka IOC - unit lokal Indian Oil Corporation lainnya untuk mengikutinya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

x