Kasus COVID-19 Pertama di Korea Utara Dianggap dapat Memicu Krisis Kesehatan yang Besar Bagi Negara Tersebut

- 13 Mei 2022, 20:39 WIB
Korea Utara dengan kasus COVID-19 pertamanya dapat mengakibatkan krisis kesehatan besar/
Korea Utara dengan kasus COVID-19 pertamanya dapat mengakibatkan krisis kesehatan besar/ /Twitter/@ReutersAsia/

KABAR BESUKI – Korea Utara mengaku tengah memerangi kasus COVID-19 pertama hingga menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menghancurkan negara akibat sistem kesehatan yang kekurangan sumber daya, kemampuan pengujian terbatas, dan bahkan tidak ada program vaksin.

Kamis, 12 Mei 2022, Korea Utara mengkonfirmasi kasus COVID-19 pertamanya sejak pandemi muncul lebih dari dua tahun lalu, beralih ke "sistem pencegahan epidemi darurat maksimum" dan memberlakukan lockdown nasional. Pada hari ini Jumat, 13 Mei, negara itu melaporkan kematian terkait COVID-19 pertamanya.

Dilansir Kabar Besuki dari CNA, media pemerintah Korea Utara belum mengkonfirmasi jumlah total kasus COVID-19 sejauh ini, tetapi mengatakan lebih dari 350.000 orang telah menunjukkan gejala demam sejak akhir April lalu.

Baca Juga: Pemerintah Israel Fitnah Pejuang Palestina Lakukan Tembakan Kepada Jurnalis Al-Jazeera

Menurut WHO, bersama dengan Eritrea, Korea Utara merupakan satu dari hanya dua negara yang belum memulai kampanye vaksinasi terhadap COVID-19.

Program berbagi vaksin COVID-19 global COVAX memangkas jumlah dosis yang dialokasikan untuk Korea Utara karena negara tersebut sejauh ini gagal mengatur pengiriman apapun, yang dilaporkan melebihi persyaratan pemantauan internasional. Pyongyang juga menolak tawaran vaksin dari China.

Pengakuan agen mata-mata Korea Selatan mengatakan bahwa pemimpin Kim Jong Un tidak ada tanda-tanda dia telah menerima vaksinasi.

Korea Utara mengatakan tahun lalu telah mengembangkan polymerase chain reaction (PCR) sendiri untuk melakukan tes virus corona, dan Rusia mengatakan telah mengirimkan sejumlah kecil alat tes.

Baca Juga: Elon Musk Cabut Larangan Blokir Donald Trump Di Twitter: Tidak Berhubungan dengan Kampanye 2024

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

x