Vietnam Memilih Berpegang Pada Strateginya, 'Berisiko Tinggi' Untuk Vaksin COVID-19 yang Mahal

- 7 November 2020, 10:08 WIB
Ilustrasi penanganan Covid-19
Ilustrasi penanganan Covid-19 /Pixabay/Fernando Zhiminaicela /

Pada bulan Agustus, ketika Vietnam melawan wabah baru virus setelah lebih dari tiga bulan tanpa penularan lokal, Hanoi mengatakan telah terdaftar untuk membeli 50 juta hingga 150 juta dosis vaksin Rusia.

Baca Juga: Polemik Warisan Mantan Istri Sule Memanas, Teddy Geram Minta Ketemu Putri Delina dan Ini Jawabannya!

Vietnam juga akan membeli dari Inggris, di mana ia memiliki kemitraan untuk mengembangkan vaksin yang tumbuh di dalam negeri dengan Universitas Bristol.

“Kita harus bersiap dengan kenyataan bahwa pandemi tidak akan berakhir hingga 2021,” kata Dam.

"Vaksin yang kami tanam sendiri akan memasuki uji coba pada manusia bulan ini tetapi tidak akan tersedia sampai akhir 2021."

Baca Juga: Serda Abdul Jamil Babinsa Temenggungan Laksanakan Pembinaan Linmas

Vietnam telah menghabiskan hampir 18 triliun dong (US $ 776,7 juta) untuk menahan virus dan dampaknya, data resmi menunjukkan.

Langkah-langkahnya telah menempatkan ekonominya di jalur untuk pulih lebih cepat daripada kebanyakan.

Pada bulan September, pemerintah mengatakan menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto dari 2,0 persen menjadi 2,5 persen tahun ini dan 6,7 persen pada tahun 2021.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini

x