Network
KABAR BESUKI – Apa itu penyakit Ain? akhir-akhir ini kembali ramai di media sosial mengenai penyakit Ain.
Banyak yang menyebutkan bahwa penyakit Ain adalah penyakit yang berasal dari pandangan mata terhadap sesuatu sehingga muncul perasaan iri dan dengki.
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Najwa Shihab, Quraish Shihab berpendapat bahwa Ain bukanlah penyakit, Ain merupakan pandangan mata atau pikiran yang menimpa orang lain oleh satu dan lain sebab.
Misalnya, ketika melihat sesuatu, kemudian takjub, maka akan berpengaruh terhadap sesuatu itu. Sehingga menimbulkan iri hati dan berdampak buruk pada pikiran dan perasaan, bahkan terhadap orang yang ditakjubi.
“Apa yang dilihat, kemudian berkembang maknanya sehingga bisa mencakup segala sesuatu yang terpikirkan secara fokus, karena itu bagian dari Ain ialah iri hati,” kata Quraish Shihab dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab.
Ain berasal dari pandangan ketakjuban atau sebaliknya yang berakibat pada pikiran buruk terhadap sesuatu yang dipandangnya.
“Yang iri hati orang lain tapi yang kena dampaknya kita yang didirikan ?,” tanya Najwa Shihab dalam wawancara bersama ayahnya tersebut.
Mendapatkan pertanyaan tersebut Quraish Shihab menjawab bahwa itu bisa saja terjadi.
“Itu sebabnya harus berdoa minta perlindungan dari Allah,” jawab Quraish Shihab.
Melanjutkan dari diskusi keduanya Quraish Shihab memberikan saran penangkal dalam islam. Agar pujian terhadap pandangan takjub tidak menimbulkan Ain.
“Kalau dalam agama penangkalnya itu, kalau itu pujian, ucapkanlah Masya Allah atau Subhanallah. Kalau berupa celaan, bacalah audzubikalimatillahi tammati min syarri maa khalaq,” sarannya.
Baca Juga: Manfaat Gerakan Sholat untuk Kesehatan Tubuh Anda, Salah Satunya Menyembuhkan Penyakit Asma
Walau secara ilmiah belum ada yang membuktikan bahwa orang yang iri hati bisa membawa dampak pada yang dilihat. Tapi nyatanya benar-benar terjadi.
Jadi cara menangkal Ain ini ialah dengan memuji Allah SWT sembari mengucapkan takjub terhadap apa yang dilihat dan memagari diri kita dengan banyak berdoa kepada Allah SWT.
“Untuk memagari diri dari hal tersebut, ulama-ulama mengajarkan doa-doa seperti wirid pagi dan ratibul haddad saat malam, itu memagari kita,” kata Quraish Shihab memberi saran.
Ain juga bisa terjadi karena dan terhadap diri kita sendiri. Misalnya saat kita bercermin tanpa sadar memuji dan takjub kepada diri sendiri, itu juga bisa menyebabkan Ain. Maka tangkalah dengan mengucap doa dan bacaan Masyaallah.
Konteks ini bukan berarti kita tidak boleh takjub akan sesuatu bahkan diri kita sendiri, tentu saja boleh, tapi harus dibarengi dengan syukur.
Sedangkan untuk konteks Ain ini sendiri, beberapa ulama banyak menyarankan untuk menempuh jalan ruqyah jika sudah ada Ain dalam diri kita.***
