ICIFPRH 2022 Kembali Digelar dengan Menekankan pada Angka Kematian Ibu dan Kekerasan Berbasis Gender

- 23 Agustus 2022, 20:31 WIB
ICIFPRH 2022 mengusung tema Accelerating the promise of 3 Zeros in Indonesia/
ICIFPRH 2022 mengusung tema Accelerating the promise of 3 Zeros in Indonesia/ /MIFTA SONIA/Dok.Pribadi/KABAR BESUKI

Baca Juga: Munas SCI 2022 Telah Dibuka, Made Nurjana Minta Seluruh Anggota SCI Tetap Solid

Konferensi ini berfokus pada kegiatan ilmiah dan menyampaikan beberapa lokakarya dan pelatihan pra-konferensi terkait dengan masalah keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Karena pandemi Covid-19, konsorsium menunda ICIFPRH ke-2 menjadi 2022.

Sementara itu, untuk menjaga keterlibatan komunitas keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pertemuan ilmiah online diadakan pada Juni 2021.

Konferensi 2022 akan membahas konsep, kebijakan, program, dan berbagai pembelajaran yang telah dilakukan di tingkat global, nasional, dan subnasional oleh berbagai pemangku kepentingan, serta relevansinya dalam peningkatan program KB dan kesehatan reproduksi.

Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Tiga Nol atau 3 Zeroes Indonesia. Ketua Konsorsium dan panitia ICIFPRH, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc, ScD menyampaikan dalam pembukaan konferensi hari ini di Yogyakarta bahwa kita punya banyak target.

Baca Juga: Jadwal Rangkaian Munas SCI 2022 Hari Pertama Selasa 23 Agustus 2022, Dibuka oleh Penampilan Tari Tradisional

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tercatat masih tinggi, 305 per 100,000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015), jauh dari target penurunan yang kita tetapkan di RPJMN sebanyak 183 per 100,000 kelahiran hidup di tahun 2024. Pandemi Covid-19 berdampak besar kepada pelayanan kontrasepsi dimana banyak ibu, takut pergi ke tempat layanan kesehatan.

Angka tersebut diduga karena faktor pandemi yang berkontribusi terhadap tingginya angka putus pakai KB disebabkan akses ke layanan dan komoditi yang terhambat.

Selain Angka Kematian Ibu, banyak juga isu-isu lainnya yang perlu diperhatikan. Seperti stunting, kekerasan seksual berbasis gender, dan masih banyak lagi.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkait

Terkini

x