Raker Komisi III DPRD Banyuwangi, Pencapaian PAD Tahun 2020 Belum Penuhi Target

14 Januari 2021, 11:52 WIB
Rapat Kerja Komisi III DPRD Banyuwangi berama Bapenda dan Pudam /Sekretariat DPRD Banyuwangi

KABAR BESUKI - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi tahun 2020 masih belum memenuhi target yang telah ditentukan dalam perubahan APBD tahun 2020 lalu.

Hingga berakhirnya tahun 2020 penerimaan PAD hanya tercapai sebesar Rp. 483,2 miliar atau setara dengan 85,50 persen dari target yang disepakati sebesar Rp. 565 miliar.

“ Ditengah pandemi covid-19 ternyata penerimaan PAD kita terealisasi sebesar Rp. 483,2 miliar atau setara 85,5 persen dari target, ini capaian yang mengembirakan jika dibandingkan dengan daerah lain ,“ ucap Ketua Komisi III DPRD Banyuwangi, Emy Wahyuni Dwi Lestari usai menggelar rapat kerja bersama Bapenda, Selasa 12 Desember 2020.

Baca Juga: Perjalanan Karier Trishna Sanubari Mantan Presenter Berita RCTI

Komisi III memberikan apresiasi terhadap capaian PAD tahun 2020 ditengah pandemi covid-19, tetapi juga memberika PBB dan BPHTP yang masih belum mencapai target.

“ Tahun 2021 kita tetap optimis untuk memperoleh penerimaan PAD yang lebih baik melalui upaya dan strategi yang terukur dengan membangunn catatan kepada eksekutif bahwasanya sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 ini, kinerja penerimaan PAD masih belum dapat dikatakan memuaskan karena realisasi PAD tidak pernah memenuhi target yang telah menjadi kesepakatan ketika pembahasan APBD.

Baca Juga: Kabar Duka, Mantan Presenter Berita RCTI Trishna Sanubari Tutup Usia, Sejumlah Kalangan Beri Ucapan

“Jika kita cermati kebelakang dari tahun 2017 hingga sekarang ini ternyata target-terget PAD kita tidak pernah terpenuhi, hal ini yang harus menjadi perhatian eksekutif, “ ucap Emy Wahyuni Dwi Lestari.

Namun diluar dugaan, ditengah lesunya perekonomian dampak dari pandemi covid-19, perolehan pajak dari sektor pariwisata seperti pajak hotel dan restauran dapat tercapai diatas 100 persen dari target.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Ciri-ciri Pasangan Anda Manipulatif, Waspadai Bahaya Hubungan tak Sehat

“Kita melihat kondisi dan aktifitas Hotel dan Restauran ditengan pendemi sepi, ternyata penerimaan pajak hotel dan restauran bisa melampaui target diatas 100 persen, ini diluar dugaan kita, mungkin hotel dan restauran punya trik tersendiri agar bisa memenuhi kewajibanya kepada daerah, “ ungkapnya.

Selain melakukan evaluasi penerimaan PAD tahun 2020, rapat kerja Komisi III juga meminta penjelasan BPKAD terkait dengan progres penjualan sebagian kecil saham Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di PT Merdeka Copper Gold. Tbk.

“ Penjualan sebagian saham Pemkab Banyuwangi di PT Merdeka Copper Gold telah dilakukan melalui PT Bahana Sekuritas , namun BPKAD merahasiakan nama pembeli sahamnya, sebenarnya kita bisa menayakan hal itu ke broker sahamnya , “ ucap Emy.

Baca Juga: Hasil Akhir Tottenham vs Fulham 14 Januari 2021, Kedua Tim Bermain Imbang 1-1

Diakhir wawancaranya, Ketua Komisi III berharap kepada eksekutif untuk tetap bersemangat melakukan optimalisasi penerimaan PAD tahun 2021 melalui terobosan maupun inovasi –inovasi baru untuk meningkatkan PAD.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Alief Rahman Kartiono mengatakan dengan segala upaya yang dilakukan oleh pihaknya, capaian PAD tahun 2020 terealisasi sebesar Rp. 483,2 miliar atau 85,50 persen dari target.

“Kami berupaya sekuat tenaga agar PAD ini bisa bagus, tentu ini luar biasa karena kita tidak bisa berdiri sendiri, kami juga sangat tergantung dari kondisi Wajib Pajak atau WP ditengah kondisi pandemi covid-19 , “ ucap Alief Rachman Kartiono.

Baca Juga: Hasil Akhir 16 Besar Coppa Italia Napoli vs Empoli, Il Partenopei Unggul 3-2

Bila dibandingkan dengan daerah atau kabupaten lain, realisasi PAD Banyuwangi tahun 2020 jauh lebih baik karena sudah tertata lebih bagus terutama disektor pariwisata. Perolehan pajak dari sektor pariwisata baikdari hotel maupun restauran seluruhnya terpenuhi diatas target.

“Perolehan PAD kita baik selain ditopang dari pajak sektor pariwisata, juga dari pajak minerba, parkir , “ jelasnya.

Target pajak Hotel ditahun 2020 ditargetkan sebesar Rp. 7,2 miliar, terealisasi sebesar Rp. 9,6 miliar atau 132,9 persen dari target. Pajak restauran dari target sebesar Rp. 12,7 miliar terealisasi sebesar Rp. 17,5 miliar atau 137,3 persen dari target.

Selanjutnya perolehan pajak minerba, dari target sebesar Rp. 205,2 juta, terealisasi sebesar Rp. 250,8 juta atau 122,i persen dari target, Sedangkan penerimaan pajak parkir dari target sebesar Rp.784,8 juta terealisasi sebesar Rp. 814,7 juta atau 103,8 persen dari target.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Ciri-ciri Pasangan Anda Manipulatif, Waspadai Bahaya Hubungan tak Sehat

“Disisi lain ada juga beberapa realisasi pajak tahun 2020 yang masih belum memenuhi target diantaranya PBB, PPJ , “ ungkap Alief Rachman Kartiono.

Sebenarnya perolehan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) mestinya bisa memenuhi target 100 persen, karena ada subsidi dari Pemerintah Pusat maka hanya tercapai 98 persen yakni sebesar Rp. 75,7 miliar atau 98,29 persen dari target. Demikian juga dengan perolehan inovasi-inovasi di banyak hal seperti layanan dengan membuka chanel-chanel pembayaran pajak dan retribusi daerah, intinya meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak , “ pungkas Alief Rachman Kartiono. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler