UTBK SBMPTN 2022: Contoh dan Pembahasan Tipe Soal TPS dan TPA Logika Proposisi atau Kuantor

- 13 Maret 2022, 12:42 WIB
Ilustrasi orang yang sedang belajar
Ilustrasi orang yang sedang belajar /Pexels.com/cottonbro

KABAR BESUKI – UTBK SBMPTN 2022, atau bisa dikenal dengan sebutan ‘Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2022’.

Untuk pelaksanaan UTBK SBMPTN 2022 ini hanya tinggal beberapa bulan lagi, oleh karena itu soal-soal berikut ini semoga bisa membantu kalian untuk belajar dalam mengerjakan UTBK SBMPTN 2022.

Sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Wisnu selaku alumni Departemen Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi ITB, pada Minggu, 13 Maret 2022.

Baca Juga: Soal Matematika Kelas 4 SD Jelang UTS Materi KPK dan FPB Edisi 10 Maret 2022 Plus Jawaban dan Pembahasan

Banyak sekali tanggapan dari para siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal TPA/TPS sebab-akibat SBMPTN.

Soal-soal TPS / TPA sebab-akibat ini sebenarnya gampang-gampang susah, karena kita harus teliti dan cermat dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan.

Kita bisa mempelajari tipe-tipe soal TPS / TPA Verbal lengkap dengan tips mengerjakannya, terutama pada bagian pembahasan.

Sehingga strategi umum supaya punya persiapan matang menghadapi TPS / TPA sebab-akibat di SBMPTN nanti.

Baca Juga: UTBK SBMPTN 2022: Contoh dan Pembahasan Tipe Soal TPS dan TPA Sebab Akibat

Pada soal-soal tersebut, terdapat dua premis, lalu kita diminta mencari tahu hubungan sebab-akibat antara keduanya.

Bagaimana caranya? Sebelum masuk ke sana, kita harus tahu dahulu tentang sistem tertutup di soal TPS / TPA SBMPTN.

Soal TPS / TPA SBMPTN itu biasanya menggunakan sistem tertutup. Maksudnya sistem tertutup itu adalah, kita tidak boleh mengambil kesimpulan dengan menggunakan informasi yang ada di luar soal.

Baca Juga: UTBK SBMPTN 2022: Pembahasan Tipe Soal TPS dan TPA Logika Proposisi atau Logika Kuantor

Soal 1

Premis:

(1) Semua ular adalah reptil

(2) Semua reptil kulitnya bersisik.

Kesimpulan : Jadi, semua ular kulitnya bersisik.

Pertanyaan : Kesimpulannya valid/ invalid?

Jawab

Kalo mau memakai cara biasa, kita bisa merubah bentuk premis (1) dan (2) jadi bentuk SYARAT, karena memang bentuk “semua” sama dengan “jika-maka”

(1) Jika ada ular, maka dia adalah reptil.

(2) Jika ada reptil, maka kulitnya bersisik.

Kita bikin aja p = ular, q = reptil, r = bersisik

(hurufnya tidak harus seperti ini, bebas-bebas saja, asal kamu bisa ngerti tulisanmu sendiri)

Baca Juga: Soal Matematika Kelas 4 SD Materi KPK dan FPB Edisi 9 Maret 2022 Disertai Kunci Jawaban dan Pembahasan

Jadi bentuk premisnya:

(1) p ->q

(2) q ->r

Kesimpulan yang ada di soal: Jika ada ular, maka kulitnya bersisik (p ->r). Nah, jadi kesimpulannya VALID. Kalo mau pake visualisasi Diagram Venn juga boleh

Soal 2

Premis:

(1) Ada raja yang tamak

(2) Semua yang tamak, akan mati

Kesimpulan: Jadi, ada raja yang akan mati.

Pertanyaan: Kesimpulannya valid/ invalid?

Baca Juga: UTBK SBMPTN 2022: Tips Menjawab Soal-Soal Penalaran Umum TPS Tipe Verbal

Jawab

Penjelasan pake cara penalaran dasar biasa:

Jika kita melihat premis (1): “Ada raja yang tamak” akan sama artinya dengan “Ada yang tamak, yang dia adalah raja” (dibolak-balik sama saja, tapi tetap harus ingat, KHUSUS yang bentuk “ADA”).

Dari premis (1), kita bisa lihat bahwa himpunan “yang tamak” itu ADA, “raja” juga ADA.

Jadi, premis (2) itu bentuknya “semua”, sama seperti bentuk SYARAT.

Jadi, kita bisa bilang: “Jika ada yang tamak, maka dia akan mati”.

Jika syaratnya seperti itu, jadi yang tamak pasti bakal mati kan, di mana yang tamak itu adalah raja nya.

Jadi udah pasti kesimpulannya: “ADA raja yang akan mati”. Kesimpulan VALID.

Baca Juga: 5 Soal Matematika Kelas 4 SD Materi KPK dan FPB Lengkap dengan Kunci Jawaban Beserta Pembahasan

Soal 3

Premis 1: Semua bebek warnanya putih.

Premis 2: Donal adalah bebek

Apa kesimpulan dari kedua premis di atas?

Jawab

Untuk soal nomor (1) di atas, jawabannya adalah “Donal warnanya putih”. Kita  tidak perlu tau apakah memang benar bahwa ada bebek yang bernama Donal, dan kita juga tidak perlu tahu apakah benar semua bebek warnanya putih.

Yang pasti, kalo kedua premis tersebut dianggap benar, maka kesimpulannya juga PASTI BENAR. Supaya lebih jelas, baca dan simak contoh soal berikutnya.

Soal 4

Premis 1: Semua bebek kakinya empat.

Premis 2: Donal adalah bebek.

Baca Juga: Kunci Jawaban Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP MTs Halaman 226, Menelaah Penggunaan Kalimat Langsung

Apa kesimpulan dari kedua premis di atas?

Jawab

Untuk soal nomor (2) ini, jawabannya adalah “Donal kakinya empat”. Jadi, kita tidak bisa menyimpulkan bahwa Donal kakinya dua, meskipun kita pernah baca di komik bahwa Donal itu kakinya dua.

Kalau kita berpikir dengan sistem logika tertutup, artinya, dalam menarik suatu kesimpulan, kita hanya boleh menggunakan data atau premis yang dikasih. Misalnya, seperti contoh tadi, kita dikasih 2 buah premis, maka kesimpulan yang kita tarik harus cuma berdasarkan 2 premis yang dikasih itu.

Kita tidak boleh menambahkan premis-premis lain atau memasukkan data empiris sendiri, apalagi dihubung-hubungkan dengan keadaan yang ada di kehidupan sehari-hari.

 Contohnya memakai asumsi juga tidak boleh. Intinya kita harus terbatas dengan premis yang dikasih saja.

Soal 5

Tiga orang siswa XII IPA A dengan nilai matematika tertinggi. Nila Dino lebih rendah daripada Ali. Nilai Timo adalah 100 (dalam skala 100). Siapakah di antara ketiganya yang nilainya terendah?

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal PTS Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP MTs Semester 2 Tahun Ajaran 2022, Lengkap Pembahasan

Jawab

Dari data yang dikasih, jelas bahwa nilai Dino adalah yang rendah karena kita menyampaikannya dari data yang dikasih.

Lain halnya jika misalnya kamu punya teman (in real life) bernama Timo dan sepanjang kamu kenal dia, dia tidak pernah dapat nilai matematika 100.

Terus kamu mau menghubung-hubungkan dengan soal ini, dan pada akhirnya urutan nilainya kamu ubah sendiri, yang begini juga tidak boleh dilakukan.

Sekarang, coba kita lihat salah satu soal TPS / TPA SBMPTN yang baru. Apakah ini juga merupakan tipe soal yang tertutup.

Pada soal nomor satu misalnya, terdapat dua premis dan kita diminta mencari hubungan sebab-akibat antara kedua premis itu.

Soal 6

(1) Siswa yang mengikuti bimbingan belajar semakin banyak

Baca Juga: 22 Soal UTS Matematika Kelas 7 Semester 2 Tahun 2022, Lengkap Kunci Jawaban untuk Latihan

(2) Siswa menyediakan lebih banyak waktu untuk belajar

Manakah di bawah ini yang menggambarkan hubungan pernyataan (1) dan (2)?

  1. Pernyataan (1) adalah penyebab dan pernyataan (2) adalah akibat.
  2. Pernyataan (2) adalah penyebab dan Pernyataan (1) adalah akibat.
  3. Pernyataan (1) dan (2) adalah penyebab, namun tidak saling berhubungan.
  4. Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua penyebab yang tidak saling berhubungan.
  5. Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari suatu penyebab yang sama.

Jawab

Kalau kita perhatikan, soal ini bukanlah tipe soal sistem tertutup. Kenapa? Karena seperti yang kita jelaskan sebelumnya.

Untuk bisa menyimpulkan bagaimana hubungan sebab-akibat antar keduanya, kita harus mempunyai dukungan data dengan penelitian, yang informasinya berada di luar soal itu sendiri.

Jika kita menggunakan logika sistem tertutup untuk mengerjakan soal TPS / TPA yang baru tersebut, jawabannya simpel: tidak bisa diambil kesimpulan apa-apa dari dua premis yang ada. Jadi, jawabannya adalah: F.

Baca Juga: 25 Soal UTS IPA Pilihan Ganda Kelas 7 Semester 2 Tahun 2022, Lengkap Kunci Jawabannya

Tapi, kalau kita bersikeras bahwa soal tersebut harus ada jawabannya, maka kita harus memandang soal itu dengan menggunakan sistem terbuka, di mana kita harus mempertimbangkan informasi di luar soal untuk bisa menjawab soal itu.

Jika begitu, kita harus mengambil data penelitian yang ada di luar soal dulu sebagai informasi tambahan untuk menentukan hubungan sebab-akibat dari kedua premis yang dikasih.

Dalam mencari data penelitian, beberapa pertanyaan berikut ini bisa kita ajukan:

-Apakah benar ada korelasi antara jumlah siswa yang mengikuti bimbel dengan siswa menyediakan lebih banyak waktu untuk belajar?

-Apakah korelasi antara keduanya merupakan korelasi positif atau negatif?

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Soal UTS PTS Bahasa Indonesia Kelas X SMA Semester 2 Tahun Ajaran 2022, Cek Disini!

-Kalau positif, maka ada kemungkinan bahwa semakin banyak siswa yang mengikuti bimbel, maka semakin banyak siswa yang menyediakan lebih banyak waktu untuk belajar.

-Kalau negatif, maka ada kemungkinan bahwa semakin banyak mengikuti bimbel, maka malah semakin sedikit siswa yang menyediakan lebih banyak waktu untuk belajar.

Mungkin tidak keduanya disebabkan oleh hal lain? Misalnya, siswa yang mengikuti bimbel semakin banyak bisa jadi karena UN yang sudah dekat.

Lalu, siswa yang menyediakan waktu lebih banyak untuk belajar juga bisa jadi karena UN yang sudah dekat. Apakah sudah ada data pasti yang menunjukkan korelasi antara hal-hal ini? dan lain-lain.

Banyak yang perlu kita cari tahu untuk bisa mengambil kesimpulan dari kedua premis yang ada di soal tersebut?

Jangan lupa bahwa kesimpulan yang valid itu harus didukung dengan berbagai penelitian, bukan asal menebak sembarangan.

Baca Juga: Dikenal Kaya Raya, Rudy Salim Ogah Disebut 'Crazy Rich': Kebanyakan Crazy Rich Ujung-Ujungnya Gak Beres

Disclaimer:

Artikel ini hanya sebagai bentuk pembelajaran para siswa dan siswi, konten ini tidak menjamin kebenarannya secara mutlak. Tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lain.***

Editor: Yayang Hardita


Tags

Terkait

Terkini