Unik dan Tak Terpecahkan, Kota Ini Harus Menyetel Musik Jazz Agar Tak Ada Korban Jiwa

- 23 Februari 2021, 12:58 WIB
Unik dan Tak Terpecahkan, Kota Ini Harus Menyetel Musik Jazz Agar Tak Ada Korban Jiwa
Unik dan Tak Terpecahkan, Kota Ini Harus Menyetel Musik Jazz Agar Tak Ada Korban Jiwa /openculture

KABAR BESUKI – Kota New Orelans mendapat sebuah ancaman dan pembunuhan berantai dari ‘The Axemans’.

The Axeman of New Orleans adalah seorang pembunuh berantai Amerika Serikat yang aktif di New Orleans, Lousiana dan komunitas sekitarnya pada Mei 1918 hingga Oktober 1919.

Wilayah New Orleans, Gretna dan komunitas di sekitarnya, mengalami kepanikan yang cukup besar. Hal ini karena kasus pembunuhan yang dilakukan secara brutal yang terjadi kepada beberapa warga yang juga tinggal disana.

Baca Juga: Jarang Disadari, Ternyata 3 Kebiasaan Ini Bisa Membuat Orang Tidak Menyukaimu

Salah satunya adalah Joseph Maggio. Joseph Maggio merupakan seorang pedangang kelontong asal Italia yang tinggal bersama istrinya di Upperline Magnolia Street yang juga memiliki bar dan toko bahan makanan.

Pada tanggal 23 Mei 1918 saat Joseph tengah tidur bersama istrinya, tiba-tiba terjadi sebuah tragedi. Ada seorang penyusup yang masuk ke rumah milik Joseph, kemudian melanjutkan aksinya dengan membunuh pasangan tersebut menggunakan pisau cukur.

Pihak berwenang setempat menganggap pembunuhan ini bukanlah perampokan, karena tidak ada harta benda yang diambil oleh pelaku. Namun, dari setiap kasus terdapat tersangka yang diduga membawa pisau cukur yang dgunakannya untuk membunuh merupakan pisau milik Andrew Maggio atau saudara laki-laki Joseph Maggio.

Setelah itu, salah satu pegawai Andrew yang brnama Esteban Torres mengatakan kepada polisi bahwa Andres mencopot pisau cukur dari tokonya dua hari sebelum pembunuhan untuk diasah.

Andrew Maggio tinggal bersebelahan dengan apartemen milik Joseph. Lalu kemudian Andrew menemukan Joseph 2 jam setelah kejadian pembunuhan tersebut. Andrew Maggio menyatakan tidak mendengar suara apapun terkait pembunuhan yang menipa saudara laki-lakinya itu.

Baca Juga: Hasil NBA: Sempat Ejek Mike Conley, LaMelo Ball Telan Kekalahan Bersama Charlotte Hornets

Pihak kepolisian mencurigai Andrew dan menetapkan Andrew sebagai tersangka utama. Namun setelah itu, tiba-tiba Andrew dibebaskan karena penyelidikan tidak cukup kuat untuk mengungkapkan hal tersebut.

Kasus pembunuhan ini terus bergulir hingga menyebabkan 12 orang korban dengan 6 orang tewas dan 6 orang lainnya luka-luka. Menariknya, kasus pembunuhan ini awalnya hanya dianggap sebuah penyusup misterius yang mendobrak rumah orang lalu membunuhnya.

Namun, pembunuhan ini tidak membawa senjata apapun dan menggunakan senjata yang berada di rumah korban. Pembunuhan ini kerap kali menggunakan kapak sehingga orang-orang menjuluki pembunuh ini dengan nama ‘The Axemans’.

Setelah kasus ini memakan banyak korban, pada 14 Maret 1919, cetakan Koran lokal yang bernama Times Picayune memberikan salinan surat dari The Axemans.

Dalam surat tersebut ditulis ‘The Axemans’ akan mendatangai rumah warga setiap malamnya dan akan membunuh mereka dengan kapak. Dalam surat tersebut ‘The Axmans’ juga memberikan ancaman kepada semua penduduk New Orleans untuk memutar music Jazz jika ingin selamat dari pembunuhan yang dilakukan oleh ‘The Axemans’.

Baca Juga: Perhatikan! Tiga Gaya Bicara Ini Tidak Boleh Ibu Katakan Pada Anak

Setelah membaca adanya surat tersebut, masyarakat The Orleans mempercayai bahwa itu benar-benar ditulis oleh ‘The Axemans’, karena pada tanggal 18 Maret 1919, seluruh kota diiringi oleh Musik Jazz dan benar saja, tidak ada penyerangan dari ‘The Axemans’.

Pada tahun yang sama ‘The Axemans’ kembali melakukan penyerangan terhadap 4 orang, dan 1 orang meninggal. Setelah tragedy tersebut ‘The Axemans’ menghilang tanpa jejak dan petunjuk apapun yang membuat kasus ini tidak terpecahkan hingga sekarang.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x