Banyak yang Belum Tahu, Inilah Fakta Menarik Dibalik Perayaan Nyepi

- 11 Maret 2021, 09:25 WIB
Hari Raya Nyepi 2021 dilarang pengarakan Ogoh-ogoh.*
Hari Raya Nyepi 2021 dilarang pengarakan Ogoh-ogoh.* /Doc I Made Sudarmayasa

KABAR BESUKI - Nyepi benar-benar sebuah pengalaman unik, suguhan budaya yang hanya terjadi di Bali, yang tidak dapat dialami di tempat lain di seluruh dunia.

Momen suci ini dirayakan oleh umat Hindu Bali yang merupakan mayoritas penduduk di Pulau Bali. Tujuan utamanya adalah untuk memelihara tradisi lama.

Nyepi adalah bagian dari kepercayaan Hindu yang menandai Tahun Baru berdasarkan kalender Hindu.

Baca Juga: Sadarkah Anda, Mengapa Banyak Karater Kartun Berwarna Kuning? Simak Penjelasan Berikut Ini

Berikut hal-hal atau fakta menarik yang perlu kita ketahui tentang Nyepi. Saat Nyepi datang, masyarakat Bali sedang bersemedi, berpuasa, dan menghabiskan waktu hening bersama keluarga di rumah.

Rangkaian Nyepi dimulai tiga hari sebelumnya. Mulailah dengan Melasti, Sebuah upacara penyucian.

Umat Hindu mengawal patung suci para dewa dan dewi serta perlengkapan ritual dari pura desa mereka ke semua sumber air seperti air terjun, danau dan laut yang dianggap sebagai sumber kehidupan oleh umat Hindu.

Mereka membersihkan patung dan diri mereka sendiri sebagai representasi dari upacara penyucian sebelum akhirnya membawa patung suci para dewa kembali ke desa mereka.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Resep Makanan Sehat Berbahan Dasar Cokelat yang Perlu Anda Coba, Nomor 1 Salah Satunya

Instrumen gamelan mengiringi prosesi berjalan kaki dari desa ke sumber air. Sehari sebelum perayaan Nyepi, umat Hindu Bali mengadakan upacara spiritual yang disebut Pengrupukan, proses penyucian rumah dan desa mereka.

Saat itu, orang Bali sedang menebarkan obor, sebatang bambu dengan bahan mudah terbakar di ujung atasnya dan mereka juga memainkan gamelan tradisional.

Munculnya Ogoh-ogoh.

Sebagai proses upacara Pengerupukan, umat Hindu Bali juga akan mengadakan Pawai Ogoh-Ogoh yang berlangsung pada malam Nyepi.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Insight Bali, Ogoh-ogoh biasanya berdiri di atas bantalan yang terbuat dari papan kayu, bambu, dan besi.

Tingginya lebih dari 2 meter dan masing-masing beratnya lebih dari 100 kilogram dengan bentuk yang bervariasi mewakili roh-roh jahat.

Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Jornada 27 Live di Bein Sports, Termasuk Big Match Levante vs Valencia

Biasanya dilakukan oleh lebih dari delapan pria di pundak mereka. Prosesi ini diiringi musik gamelan tradisional yang dibawakan oleh para pemuda.

Untuk membuat Ogoh-Ogoh, komunitas Hindu Bali bisa menghabiskan waktu tiga bulan. Selanjutnya, pada malam Nyepi, masyarakat desa yang membuat Ogoh-Ogoh akan mengawal setan-setan ajaib ini melewati jalan utama sebelum akhirnya membakarnya.

Mereka meyakini kegiatan ini juga bagian dari menyerap hal-hal buruk. Di akhir pertunjukan, sebagian besar masyarakat membakar Ogoh-Ogoh di pemakaman sementara yang lain melakukannya di tempat terbuka untuk membawa roh jahat kembali ke dimensi aslinya.

Baca Juga: Waspada! Terlalu Sering Mengonsumsi Selai Kacang Dapat Menyebabkan 4 Efek Samping Ini, Terutama Nomor 4

Di beberapa kabupaten, seperti Denpasar, Ogoh-Ogoh terpilih sebagai yang terbaik dari yang lain karena umat Hindu Bali menganggap Ogoh-Ogoh pasti memiliki nilai seni, tema, dan sedikit hiburan yang tinggi di dalamnya.

Tidak Ada Akses Internet dan Transportasi di Seluruh Bali selama Nyepi.

Tahun ini, kita tidak hanya tidak bisa menyalakan TV tetapi akses internet juga akan dimatikan 24 jam dari jam 6 pagi pada hari Kamis hingga jam 6 pagi pada hari Jumat.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Resep Makanan Sehat Berbahan Dasar Cokelat yang Perlu Anda Coba, Nomor 1 Salah Satunya

Ini terjadi agar Hari Hening lebih khusyuk dan meminimalkan gangguan. Kebijakan ini juga diikuti oleh transportasi lokal.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan sementara semua penerbangan internasional dan domestik selama 24 jam pada 7 Maret bertepatan dengan Hari Raya Nyepi, serta semua pelabuhan di pulau Bali.

Namun hanya ada satu pelayanan publik yang masih terbuka yaitu rumah sakit.***

Sumber: InsightBali.com

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah