Prabowo Subianto Tak Disarankan Mencalonkan Diri Dalam Pilpres 2024, Pengamat: Dihawatirkan akan Kembali Kalah

21 Mei 2021, 14:45 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. /Dok. Kemhan.go.id

KABAR BESUKI - Jamaluddin Ritonga selaku Pengamat komunikasi politik menyarankan Ketua Umum Partai Gerindra Jenderal Prabowo Subianto untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden atau presiden tahun 2024 mendatang.

Dirinya mengatakan hal tersebut sebab, menurut dia, ada kekhawatiran Prabowo akan kalah lagi.

Jamaluddin menyadari, saat ini kelayakan Prabowo Subianto masih paling tinggi dibanding calon lainnya.

Baca Juga: Datang Langsung Ke Amerika, 'Wanita Utusan Indonesia' Ini Masuk Sidang PBB Membawa Pesan dan Dukung Palestina

Namun, kata dia, electoral value bersifat dinamis yang artinya terus berkembang. Inilah sebabnya mengapa tingkat penuaan Prabowo diyakini terus menurun.

“Sebab, selain Prabowo sebagai Ketua Umum yang dicintai kader Gerindra, ia juga memiliki elektabilitas paling tinggi di partai yang dipimpinnya,” Jamaluddin Ritonga melalui keterangan tertulis, dilansir Kabar Besuki mengutip dari Netralnews.

Tren ini, lanjutnya, akan semakin terlihat jelas. Pasalnya mayoritas pemilih pada 2024 akan datang dari kalangan muda.

Baca Juga: Indonesia Jadi Sorotan Hingga Disebut Negara ‘Memalukan’ Karena Hal Ini Saat Pemungutan Suara Resolusi PBB

Sedangkan berdasarkan data yang dihimpun oleh berbagai lembaga survei, mayoritas kelompok masyarakat tersebut lebih memilih Anies Baswedan daripada Prabowo.

“Hanya saja Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019. Indikasi ke arah itu terlihat setelah Prabowo masuk kabinet Jokowi. Banyak pendukungnya yang kecewa berat dan patah arang kepada Prabowo,” tutur Jamaluddin Ritonga.

Berkaca pada fakta tersebut, Jamaluddin menilai meski Prabowo masih dipaksa maju di Pilpres 2024, ada kekhawatiran dirinya akan kembali mengalami kekalahan seperti pada pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Ratusan Juta Data Penduduk Indonesia Telah Bocor dan Dijual Seharga 85 Juta Rupiah, Diduga dari BPJS Kesehatan

“Bila Prabowo tetap dipaksakan maju pada pilpres 2024, dihawatirkan akan kembali kalah. Tentu sangat menyakitkan bagi Prabowo kalau hal itu terulang lagi,” kata Jamaluddin Ritonga.

Alih-alih terus maju dalam kontes politik berikutnya, Prabowo malah diminta menyerahkan masa jabatan kepada tokoh muda terdekat, Sandiaga Uno.

Pasalnya, menurut Jamaluddin Ritonga, Sandiaga Uno berpotensi mampu untuk merebut suara anak muda dan ibu-ibu.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: NETRALNEWS.COM

Tags

Terkini

Terpopuler