KABAR BESUKI - Politisi PDI Perjuangan atau PDIP itu, Ruhut Sitompul, memastikan narasi yang menyebut Puan Maharani dan Ganjar Pranowo berselisih dan berseteru, sepenuhnya palsu dan tidak benar.
Memang, menurut dia, partai berlogo kepala banteng itu sudah menentukan sosok dan kini mengantongi nama untuk menjadi calon presiden pada pemilihan presiden mendatang pada 2024.
Sayangnya, Ruhut Sitompul belum bisa memberitahu secara pasti siapa calon presiden yang disiapkan PDIP.
Dia hanya menyebut hasil kesepakatan itu merupakan hak prerogatif ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri.
“Sebenarnya ini enggak ada persaingan, ya. Di PDIP, persaingan itu tidak ada, karena semua harus sadar. Semua harus sadar, aku garis bawahi itu,” kata Ruhut Sitompul, pada Rabu 26 Mei 2021.
“Sebagai kader PDI Perjuangan, kami sudah sepakat siapa nanti calon presiden, hak preogatif Ibu Megawati sebagai Ketua Umum (yang menentukan),” kata Ruhut.
Ruhut berharap ke depan semua pengurus PDIP bisa bekerja sesuai fungsinya masing-masing.
Selain itu, ia juga menuntut agar mereka semua mematuhi keputusan yang telah disepakati bersama. Sebab, kolektivitas anggota adalah sesuatu yang dibutuhkan partai.
“Jangan ada yang curi start. Jangan ada yang terpancing, menari di atas gendang orang lain, bukan gandeng PDI Perjuangan,” kata Ruhut.
Ruhut kembali menegaskan, hanya Megawati yang menjadi pengambil keputusan akhir di PDIP. Selain itu, kata dia, suara partai tidak sah.
“Jadi, kalau yang di luar itu, sebagai kader jangan terpancing. Itu mungkin yang dilihat oleh kawan-kawan lainnya mengenai Pak Ganjar,” kata Ruhut dengan tegas.
Mantan politikus Partai Demokrat itu menyebut Megawati adalah sosok yang dikenal arif dan bijak dalam pengambilan keputusan.
Dengan demikian, para eksekutif diminta untuk tidak takut atau khawatir dengan hal-hal yang telah disepakati.
Salah satunya dengan menentukan calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
“Ibu Megawati selama kita (para kader) sesuai dengan aturan partai, beliau nanti yang akan arif dan bijaksana memutuskan siapa calon presiden dari PDI Perjuangan,” kata Ruhut.***