Penyelidik Medis Argentina Ungkap Sebelum Meninggal Perawatan Diego Maradona 'Sembrono'

- 1 Mei 2021, 19:49 WIB
Foto Maradona sewaktu masih aktif jadi pemain sepakbola bersama rekannya
Foto Maradona sewaktu masih aktif jadi pemain sepakbola bersama rekannya /Aini/Instagram.com/Maradona

KABAR BESUKI – Mantan pemain Sepakbola Napli dan Barcelona, Diego Maradona telah meninggal pada 25 November 2020 yang lalu, saat itu dikabarkan bahwa ia meninggal akibat serangan jantung. Namun, kini hasil otopsinya baru keluar dan telah menemukan jawaban atas penyebab atas meninggalnya legenda sepak bola Argentina tersebut.

Sebelumnya berbagai kabar bermunculan terkait hal tersebut, mulai dari obat-obatan, sampai kelalaian medis. Terkait mengenai berita tersebut simpang-siur hal itu kini sudah terjawab.

Dilansir dari Antara, menurut Dewan  medis yang ditunjuk untuk menyelidiki kematian Diego Maradona menyimpulkan tim medis bintang sepak bola itu bertindak dengan tidak pantas atau kurang pantas bisa juga dikatakan sebagai ‘sembrono’.

Baca Juga: Ramai Kasus Tes Swab Antigen Bekas, Begini Cara Membedakan Alat Tes Baru dengan yang Bekas Menurut Para Dokter

Seperti yang diketahui, kematian Maradona pada November tahun lalu, yang mengguncang Amerika Selatan di mana dia dihormati, memicu saling tunjuk tentang siapa yang harus disalahkan setelah ikon sepak bola itu menghadapi pertempuran melawan kecanduan alkohol dan kesehatan yang buruk.

Jaksa Argentina melakukan penyelidikan tidak lama setelah kematian Maradona pada usia 60 tahun akibat gagal jantung di sebuah rumah dekat Buenos Aires, termasuk memerintahkan penggeledahan properti dokter pribadinya dan menyelidiki orang lain yang terlibat dalam perawatannya.

Maradona, yang dijuluki "D10S", sebuah plesetan dari kata Spanyol untuk dewa, dan "Pelusa" untuk rambut surainya yang menonjol, telah berjuang melawan kecanduan alkohol dan obat-obatan selama bertahun-tahun dan telah menjalani operasi otak pada November tahun lalu.

Baca Juga: Jasa Raharja Bagi-Bagi Kuota Gratis untuk Mudik Virtual, Ini Cara Daftarnya

Kini, dewan medis yang ditunjuk oleh Kementerian Kehakiman bertemu untuk menganalisis tuduhan yang menyebut anggota tim kesehatan Maradona tidak merawatnya secara memadai.

"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," ujar laporan Dewan Medis terkait meninggalnya Maradona tersebut.

Laporan itu mengatakan Maradona menjadi sangat tidak sehat dan sekarat selama sekitar 12 jam sebelum kematiannya sekitar tengah hari pada 25 November 2020.

"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00.30 pada 25 November 2020,” imbuhnya.

Baca Juga: Miris, 5 Oknum Anggota Kepolisian di Surabaya Tertangkap Atas Kasus Narkoba Jenis Sabu Seberat 27,4 Gram

Maradona sudah menapaki dunia sepak bola senior sejak 1976 saat membela Argentinos Juniors. Klub terakhir yang ia bela adalah Boca Juniors pada 1995-1997. Maradona memperkuat Barcelona pada 1982-1984 dan membela Napoli pada 1984-1991.

Tidak hanya itu Maradona, juara dunia bersama Argentina pada Piala Dunia 1986, pernah bermain untuk Barcelona, Napoli, Seville, Boca Juniors dan Argentinos Juniors, dan secara luas digembar-gemborkan sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah