3 Modus Pembajakan Siaran Langsung Euro 2020 yang Dilakukan Operator Ilegal, Begini Ulasannya

21 Juni 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi Siaran Langsung Euro 2020 /Facebook.com/Saryanto Koencoeng

KABAR BESUKI - Pembajakan siaran langsung pertandingan sepak bola khususnya Euro 2020 oleh operator ilegal bukanlah hal yang asing dilakukan di wilayah Indonesia maupun beberapa negara lainnya.

Pembajakan ini marak terjadi yang asalnya dilatarbelakangi oleh keterbatasan jangkauan siaran dari stasiun TV free to air nasional pemegang hak siar. Umumnya, stasiun TV terestrial di Indonesia hanya mampu menjangkau sebanyak kurang lebih 70-80 persen dari total wilayah Indonesia.

Sehingga, masyarakat di beberapa wilayah terpaksa harus menggunakan antena parabola atau layanan TV berlangganan (satelit, kabel, maupun IPTV) untuk dapat mengakses siaran TV free to air di wilayah blank spot (tidak dapat menerima sebagian besar atau seluruh siaran TV free to air dengan antena UHF).

Akan tetapi, pengguna parabola tidak dapat menyaksikan pertandingan Euro 2020 karena pengacakan yang dilakukan oleh stasiun TV nasional pemegang hak siar, bahkan dua dari tiga di antaranya telah mengacaknya secara permanen.

Baca Juga: Cara Menonton Pertandingan Euro 2020 Tanpa Diacak, Simak Penjelasan Selengkapnya

Mahalnya harga paket berlangganan yang ditawarkan oleh penyedia TV berlangganan resmi membuat sebagian orang mencari celah untuk meraup pundi-pundi uang melalui bisnis TV kabel atau yang disebut dengan istilah local cable operator (LCO) hingga menjamurnya berbagai situs streaming.

Akan tetapi, banyak di antara pelaku usaha yang bertindak 'nakal' dengan melakukan pembajakan yakni mendistribusikan konten kepada pelanggan secara ilegal demi meraup keuntungan sepihak.

Padahal, tindakan tersebut dapat dianggap sebagai bentuk pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana yang tidak main-main.

Baca Juga: Siarkan Langsung Liga Inggris Tanpa Izin, Pengelola Situs Bolasiar Divonis Penjara oleh PN Semarang

Berikut ini tiga modus pembajakan siaran langsung Euro 2020 yang dilakukan oleh operator ilegal sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari berbagai sumber, antara lain:

1. Pembajakan Melalui Local Cable Operator (LCO)

Ini merupakan modus pembajakan siaran langsung Euro 2020 yang paling sering terjadi dan banyak ditemukan di daerah-daerah yang masuk dalam kategori blank spot.

Melalui keberadaan LCO, masyarakat dapat menikmati berbagai akses hiburan dari dalam maupun luar negeri dengan harga yang sangat murah meriah dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Umumnya, pemasangan layanan LCO juga tergolong relatif mudah, hanya dengan menyambungkan kabel dari head-end ke pesawat TV milik pelanggan (meski saat ini beberapa LCO mulai bermigrasi ke layanan digital dengan adanya tambahan decoder sebelum dihubungkan ke pesawat TV).

Prosesnya, siaran diterima dengan menggunakan decoder dari operator TV berbayar yang resmi (dengan cara berpura-pura menjadi pelanggan untuk penggunaan pribadi atau residential) maupun dengan cara mengambil siaran dari satelit luar negeri, kemudian disatukan dengan siaran lainnya pada sebuah head-end.

Lalu, siaran langsung Euro 2020 didistribusikan kembali melalui sambungan kabel ke rumah-rumah pelanggan dengan memungut biaya berlangganan yang lebih murah dari pemegang hak siar resmi.

Baca Juga: MNC Vision Peringatkan Operator TV Kabel untuk Tidak Siarkan Euro 2020 Tanpa Izin, Ada Sanksi Pidana Menanti

2. Pembajakan Melalui Tiket Fly

Modus kedua yang dilakukan oleh sejumlah oknum untuk melakukan pembajakan siaran langsung Euro 2020 adalah dengan melalui penjualan tiket fly.

Caranya, pelaku terlebih dahulu mencuri data conditional access dari operator TV berbayar (dalam maupun luar negeri) untuk kemudian diperjualbelikan kepada pelanggan dengan harga yang sangat murah meriah.

Pelanggan kemudian diberikan decoder dan modem beserta router (untuk memperoleh koneksi internet) yang mudah dibeli di pasaran dan mendukung fitur untuk membuka akses fly terhadap siaran TV berbayar dari luar negeri yang menyiarkan Euro 2020. Bahkan, sebagian pelanggan tiket fly adalah operator LCO yang juga ingin meraup keuntungan secara ilegal.

Beruntung, operator TV berbayar yang memiliki hak siar Euro 2020 saat ini tidak dapat ditembus dengan tiket fly sejak beberapa tahun yang lalu pasca mereka melakukan upgrade terhadap sistem IT broadcast mereka.

Baca Juga: Frekuensi dan BISS Key NBT Thailand untuk Nonton Euro 2020 via Parabola, Catat Parameter Lengkapnya!

3. Pembajakan Melalui Streaming

Modus pembajakan siaran langsung Euro 2020 melalui streaming sangat marak dilakukan seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi internet.

Beberapa oknum mengambil URL atau script secara ilegal dari beberapa negara (terutama Timur Tengah) untuk didistribusikan kembali melalui sebuah situs atau aplikasi yang mereka buat demi meraup keuntungan secara sepihak, baik melalui iklan programmatic maupun dengan mengenakan biaya berlangganan di bawah harga pasar.

Hal tersebut dapat merugikan penyedia layanan streaming resmi yang telah mengeluarkan biaya dengan nominal yang tidak sedikit serta harus saling sikut dengan perusahaan kompetitor untuk memperolehnya.

Baca Juga: 12 Pertandingan Euro 2020 Tak Disiarkan TV Nasional, Pemerhati Media Ingatkan Hal Ini Sejak Dua Tahun Lalu

Selain dapat merugikan pemegang hak siar resmi, pembajakan siaran langsung Euro 2020 oleh pihak ketiga juga dapat menimbulkan kerugian negara secara tidak langsung karena berkurangnya potensi pendapatan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) melalui penjualan paket berlangganan baik dari operator TV berbayar maupun penyedia layanan streaming yang resmi.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler