Konsekuensinya, hampir tidak ada siaran langsung pertandingan olahraga yang dapat diakses secara gratis di YouTube, khususnya untuk kompetisi atau turnamen populer.
"Olahraga juga nggak murah untuk membelinya, sehingga kalau kita mengharapkan olahraga ada di platform (streaming) gratisan (hampir) nggak bakalan ada," ujarnya.
Baca Juga: Ini 4 Sisi Negatif Terlalu Sering Mengakses Streaming Ilegal, Nomor 4 Patut Diperhatikan Baik-baik
Berangkat dari hal tersebut, Sutanto Hartono mengatakan bahwa keputusan Emtek untuk terjun ke bisnis platform OTT (melalui Vidio.com) merupakan keputusan tepat.
Dia mengatakan, Vidio.com sedang dan akan menjadi sumber pendapatan baru bagi Emtek terlebih sejak diluncurkannya layanan Vidio Premier yang menyediakan berbagai kebutuhan tontonan, termasuk siaran langsung pertandingan olahraga.
"Makanya kenapa kami masuk ke Vidio.com, kita juga siap-siap karena OTT suatu saat bisa menjadikan replacement dari TV tadi," ucapnya.
Baca Juga: Disney Akan Tutup 100 Saluran TV Berbayar demi Fokus ke Layanan Streaming Akhir 2021 Mendatang
Meski demikian, Sutanto Hartono menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak percaya dengan asumsi sebagian orang yang menyebut industri TV akan mati karena disrupsi digital.
Bahkan kata dia, industri TV justru akan semakin tumbuh di tengah disrupsi digital dengan 'TV plus strategy' yang pengembangannya bergantung pada kebijakan setiap perusahaan media.
"Saya tidak percaya hal itu. Kita harus mempunyai 'TV plus strategy', itu kuncinya. Nah, plusnya bagaimana? Saya yakin, tiap media mempunyai strategi yang berbeda-beda," tuturnya.***