Maksimalkan Pengamatan Aktivitas Gunung Raung, PVMBG Tambah Dua Alat GPS Pemantauan

10 Februari 2021, 20:38 WIB
GUNUNG RAUNG ERUPSI: Semburan abu vulkanik Raung bisa membahayakan kesehatan. /Foto/Ist/Portal Surabaya

KABAR BESUKI - Guna memaksimalkan pemantauan aktivitas Gunung Raung yang sedang erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menambahkan sebanyak dua alat pemantauan Gunung Raung yakni GPS atau atau Global Positioning System.

Dua alat GPS tersebut dipasang di lereng Gunung Raung. GPS itu berfungsi untuk pengamatan atau pemantauan deformasi gunung api.

"Pemasangan dilakukan pada Senin 8 Februari kemarin di dua titik. Satu di Silo Jember dan satu lagi di Sumberwringin Bondowoso," kata Mukijo, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Rabu 10 Januari 2021.

Baca Juga: Dapatkah Kopi Tingkatkan Metabolisme dan Bantu Bakar Lemak Hingga Turun Berat Badan? Ternyata Ini

Mukijo mengatakan, GPS yang dipasang di lereng Gunung Raung tersebut berasal dari PVMBG Bandung.

GPS merupakan sistem satelit navigasi yang membantu menentukan posisi yang berbasis pada pengamatan satelit GPS. Cara kerjanya atau operasionalnya di gunung api, dengan survei GPS yakni menempatkannya pada titik yang ditetapkan koordinatnya dengan GPS.

Dengan penetapan titik secara akurat dan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat pada kecepatan perubahan koordinat di titik itu, maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api dapat dihitung dan selanjutnya dipelajari.

Baca Juga: LINK Live Streaming dan Prediksi 16 Besar FA Cup: Everton vs Tottenham, Tayang di RCTI dan Bein Sports 2

Pemantauan deformasi dilakukan dengan menggunakan GPS secara episodik atau kontinyu.
"Kalau untuk total GPS yang terpasang untuk Gunung Raung ada lima unit. Dua diantaranya ada di Banyuwangi yakni di PPGA Raung dan di Glenmore, satu lagi ada di Jampit Bondowoso," ungkap Mukijo.

Selain pemasangan GPS, upaya pemantauan gunung setinggi 3.332 mdpl itu juga menggunakan uji laboratorium terhadap debu vulkanik. PPGA Raung saat ini masih terus mengumpulkan sampel abu untuk diteliti.

"Saat ini masih terus kita kumpulkan, setelah itu kami kirim ke pusat untuk dianalisa. Kalau untuk keluarnya hasil uji lab kapan kami belum tahu, yang pasti penelitian itu tidak menjadi acuan dalam mengambil keputusan," tandas Mukijo.

Baca Juga: Dapatkah Kopi Tingkatkan Metabolisme dan Bantu Bakar Lemak Hingga Turun Berat Badan? Ternyata Ini

Data PPGA Raung periode pengamatan pukul 06:00-12:00 Wib, asap kawah teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi 1000-2000 meter di atas puncak kawah.

Abu vulkanik mengarah ke timur dan terdengar suara gemuruh. Sedangkan kegempaan tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 3-24 mm (dominan 7 mm). Status Gunung Raung hingga saat ini masih level II (waspada).***

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler