Hanya Modal Lahan Sempit, Warga Tukangkayu Banyuwangi Sulap Pekarangannya Jadi Kebun Sentra Jahe

23 Februari 2021, 18:28 WIB
Ilustrasi Jahe: Jahe merupakan rempah-rempah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh seperti meredakan mual serta nyeri haid. /Pixabay

KABAR BESUKI - Meski terhalang dengan keterbatasan lahan dalam berkebun, tidak menjadi penghalang bagi warga Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi yang telah berhasil menyulap kampungnya menjadi sentra jahe dengan hanya memanfaatkan lahan pekarangannya.

Sentra jahe ini tepatnya berada di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Tukangkayu, sebuah kampung padat penduduk. Warga menanam tanaman berkhasiat tersebut di pekarangan rumahnya dengan menggunakan polybag.

Salah seorang warga, Qorinatul Urbaniyah (23) mengatakan, munculnya ide Kampung Jahe berasal dari inisiatif warga yang saat itu getol menanam jahe di tempat yang sempit. 

Baca Juga: Ternyata Berenang Termasuk Cara yang Ampuh Atasi Patah Hati, Begini Penjelasnnya

"Pertama yang nanam hanya 15 orang, tapi sekarang sudah hampir merata warga menanam jahe di pekarangan rumah," ujarnya sebagaimana dikutip Kabar Besuki melalui laman resmi BanyuwangiKab.go.id

Wakil ketua komunitas Anggota Inti Menanan dan Memanfaatkan Jahe (Anti Manja) Baim juga menjelaskan bahwa sejak awal Januari lalu komunitasnya telah merintis untuk menanam jahe dan melakukan sosialisasi kepada warga agar memanfaatkan lahan pekarangannya. 

Baca Juga: Ini Dia, Efek Samping Salah Satu Vaksin Covid-19 yang Perlu Anda Ketahui!

"Sampai saat ini sudah ada 250 tanaman jahe yang telah ditanam oleh warga. Jahe tersebut diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti wedang jahe, bagiak jahe, rengginang jahe, dan wedang uwuh" kata Baim. 

Warga di sana pun kini menyebut kampungnya dengan Senja (Senang Jahe) Di Kampung Jahe.

Warga Tukangkayu Kompak menanam Jahe di pekarangan rumah BanyuwangiKab.go.id

Jahe yang ditanam adalah jahe emprit, jahe merah hingga jahe gajah. Semuanya ditanam dengan cara organik. Pelatihan pun sudah dilakukan. Tak hanya pelatihan menaman jahe, warga juga membuat kuliner berbahan jahe. Mulai dari makanan ringan, minuman hingga makanan berat bercinta rada jahe. 

Baca Juga: Pengawas Amerika Serikat Sebut Korut Telah Menghabiskan Musim Dingin Melanjutkan Persiapan Senjata Nuklir

"Snack bagiak, keripik matahari, kucur, jenang tape dan dodol jahe. Semua beraroma dan rasa jahe. Minuman juga, mulai dari jahe hangat, wedang ronde, teh jahe aren, kopi jahe sekoteng dan makanan yang bercinta rasa jahe," kembali kata Qorinatul.

Apa yang dilakukan warga rupanya mendapat dukungan penuh dari pemkab. Camat Kota Banyuwangi Muhammad Lutfi menyampaikan apresiasinya atas insiatif warga yang menggalakkan urban farming. 

Baca Juga: Merinding! Amanda Manopo Diancam di Bunuh, Pengacara: Kita Ambil Langkah Selanjutnya

"Tak hanya wilayah desa yang digerakkan untuk pertanian. Tapi juga perkotaan dengan memanfaatkan pekarangannya yang sempit menjadi lahan untuk bercocok tanam yang bermanfaat. Apalagi jahe ini kan rempah yang memiliki khasiat tinggi, dan sangat diburu masyarakat selama pandemi ini karena khasiatnya," ujarnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Begini Bahaya Mengisi Ulang Botol Plastik, Salah Satunya Menyebabkan PCOS pada Wanita

Menurut Lutfi, adanya Kampung Jahe ini juga diharapkan menjadi alternatif untuk menggerakkan ekonomi warga setempat. Jahe-jahe yang ditanam bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis.

"Akan dilengkapi pula pelatihan membuat olahan dari bahan utama jahe. Misalnya pelatihan kuliner jahe, packaging kuliner jahe hingga berbagai kerajinan dari bahan jahe. Harapan kami, warga bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari menanam jahe yang ada di rumahnya," pungkas Lutfi. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler