Tolak Investasi dan Pembangunan Pabrik Miras, Gus Miftah: Hanya Satu Minuman Keras yang Halal, Es Batu!

2 Maret 2021, 12:55 WIB
Gus Miftah / /instagram.com/gusmiftah//

KABAR BESUKI – Pemerintah Repbulik Indonesia belakangan ini mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang legalisasi investasi dan pabrik miras. Keputusan ini menuai banyak pro-kontra dari berbagai pihak.

Banyak pihak yang menyatakan penolakan, misalnya saja Amien Rais, Usztadz Yusuf Mansyur, dan Gus Miftah.

Pendakwah kondang asal Yogyakarta ini pertama kali mengutarakan penolakannya lewat akun instagram @gusmiftah, Senin, 03 Maret 2021.

Baca Juga: Warga Amerika Ingin Dipimpin Jokowi Karena Kecewa Dengan Kinerja Biden, Ini Faktanya

Dari unggahan videonya yang berdurasi sekitar 40 detik itu, dia menyatakan diri sebagai salah satu orang yang paham betul dengan dampak miras.

Gus Miftah menyatakan hal tersebut karena seringnya mengadakan pengajian untuk kalangan korban miras.

Memang, Gus Miftah dikenal sebagai pendakwah yang memilik target binaan kalangan-kalangan pekerja dunia malam.

Pernah dalam beberapa obrolan, ulama yang membawa Deddy Corbuzier menjadi mualaf ini mengatakan, dirinya pernah berdakwah untuk para PSK (Pekerja Seks Komersial), preman, dan pemabuk.

Baca Juga: Wajib Lakukan! 5 Cara Ini Dapat Membuat Akun Media Sosial Aman dari Serangan Hacker

Jelas baginya, rencana dari pemerintah ini akan memberikan lebih banyak efek buruknya daripada efek baiknya. Meskipun, dalam beberapa kesempatan, pemerintah mengatakan investasi ini akan memberi keuntungan besar.

Sayangnya, pendapat soal keuntungan ini tidak membuat pandangannya berbelok. Gus Miftah justru mengatakan, masih banyak bisnis halal di luar sana yang bisa membuat bangsa Indonesia kaya.

“Maka, dear pemerintah, please, minuman keras yang layak dikonsumis hanya satu. Es Batu,” begitu ucapnya di penutupan video unggahannya.

Tidak cukup sampai di situ, Gus Miftah juga masih melakukan penolakan dengan video lain. Kali ini lewat video singkat kutipan drama populer Indonesia, ‘Brama Kumbara’.

Baca Juga: Twitter Memperketat Pelayanannya Dengan Memberikan Label Pada Cuitan Menyesatkan tentang COVID-19

Pada cuplikan drama itu, diceritakan kerajaan yang diperintah oleh Brama Kumbara sedang dilanda masalah akibat pemabuk.

Orang-orang yang mabuk, kemudian melakukan aksi pembunuhan. Kerajaan tersebut terus berusaha untuk menumpas kasus miras.

Polemiknya mirip dengan yang sedang terjadi di Indonesia. Miras (minuman keras) dianggap memiliki keuntungan dan memasok uang yang besar untuk pembangunan negara.

Baca Juga: Melly Goeslaw Pamer Foto Senyum Sumringah sang Suami, Sukses Bikin Warganet Baper

Namun, di dalam drama disebutkan ada hal yang lebih penting dibandingkan dengan keuntungan untuk membangun negara, yakni rusaknya moral dan perilaku anak muda.

Tidak dipungkiri, di dalam cerianya, pemuda yang mabuk-mabukan berperilaku tidak baik dan melakukan pembunuhan.

Keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah ini juga mendapatkan teguran dari mantan Wakil Presiden RI, Amien Rais.

Amien mengatakan, Joko Widodo selaku Presiden RI telah melakukan kesalahan fatal, baik secara politik maupun moral, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.***

Sumber: instagram/@gusmiftah

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Pikiran Rakyat Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler