Lakukan Sidak, DPRD Jember Temui Puluhan Ribu Pelampung untuk Nelayan Belum Terdistribusikan

18 Maret 2021, 15:31 WIB
Sidak yang dilakukan Komisi B dan C DPRD Jember, /Antara News Jatim/

KABAR BESUKI – Komisi B dan C DPRD Jember, Jawa Timur, menyoroti puluhan ribu pelampung (life jacket) nelayan dari pengadaan Pemkab Jember Tahun Anggaran 2019 yang belum disalurkan dan tersimpan di aula Guru Joko Tole di kabupaten setempat hingga Maret 2021.

“Kami bersama Komisi B sudah melakukan inspeksi mendadak bersama Dinas Perikanan untuk melihat langsung sebanyak 39.405 pelampung yang mangkrak di gudang aula Guru Joko Tole,” kata Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto di Jember, pada Kamis, 18 Maret 2021.

Sebelum melakukan inspeksi dadakan, David Handoko menuturkan bahwa sebelumnya Komisi B dan C telah menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Perikanan dan Bagian Pembangunan pada Rabu, 17 Maret 2021.

Baca Juga: Prabowo Menyerahkan Pesawat Buatan PT DI ke AU Senegal, Prabowo: Industri yang Paling Sulit dan Canggih

Rapat ini digelar untuk mengetahui secara detail pengadaan pelampung nelayan yang jumlahnya dinilai berlebihan dibandingkan jumlah nelayan yang ada.

“Kemungkinan puluhan ribu pelampung itu akan jadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) nantinya karena tidak didistribusikan hingga akhir tahun 2019, sehingga kami berharap persoalan itu jangan menjadi beban kepala daerah yang baru,” tuturnya.

Untuk itu, Komisi C meminta Dinas Perikanan untuk melakukan konsultasi dengan aparat penegak hukum atau BPK terkait status barang tersebut, dan memastikan puluhan ribu pelampung aman disimpan di sana.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono meminta Dinas Perikanan tidak mendistribusikan puluhan ribu pelampung tersebut kepada nelayan sebelum ada keterangan yang jelas dari tim perencanaan yang menyusun pengadaan tersebut.

Baca Juga: Didepak dari All England, Menpora Indonesia Tak Akan Tinggal Diam!

“Jangan disalurkan dulu. Khawatir menyalahi ketentuan karena sampai saat ini penerima bantuan yang terdata untuk mendapatkan bantuan itu juga belum detail dan jelas,” katanya.

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Tigo Dewanto membenarkan bahwa pengadaan pelampung dilakukan akhir tahun 2018 dan baru diserah terimakan kepada Dinas Perikanan pada 2019.

Namun, saat itu ia masih menjabat sebagai Kepala Bidang di OPD tersebut, sehingga tidak tahu banyak.

Baca Juga: Intoleransi Kaum Minoritas Terhadap Pakaian Perempuan, HRW: Mengenakan Hijab Adalah Pilihan, Bukan Peraturan

“Berdasarkan data, ada 55 ribu life jacket dengan dua jenis. Rinciannya 22.000 unit dan 33.000 unit yang sudah ber-SNI. Setelah diterima Dinas Perikanan tidak segera disalurkan karena ada permintaan dari atasan (Bupati Faida) saat itu untuk membranding gambar bupati dan wabup,” katanya.

Menurutnya, seluruh nelayan sudah mendapatkan pelampung sesuai dengan data jumlah kapal, baik kecil, sedang, dan besar di beberapa kecamatan pesisir sebanyak 2.734 unit kapal.

Rincian kapal itu yakni masing-masing kapal besar mendapatkan 30 pelampung, kapal sedang 15 pelampung, dan kapal kecil atau jukung empat pelampung.

“15.595 unit pelampung sudah didistribusikan, sehingga sisanya 39.405 pelampung masih disimpan di gudang aula Guru Joko Tole. Kami masih menunggu arahan lebih lanjut untuk distribusi sisanya,” ujarnya.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler