Yuk Simak Pengalaman Ridwan Kamil yang Pernah Menjalani Hampir 20 Kali Tes PCR, Seperti Apa?

22 Maret 2021, 18:50 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /

KABAR BESUKI - Ridwan Kamil yang selaku menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat tengah membagikan pengalamannya menjalani hampir 20 tes untuk mendeteksi penularan COVID-19 menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) sejak awal pandemi hingga sekarang.

"Saya di PCR mungkin mendekati 20-an, kan ketemu Pak Jokowi, ketemu dengan Pak Wapres, Pak menteri. Jadi kalau melihat hidung saya kanan lebih gede sedikit, mungkin terlalu banyak (alat) swab mengorek-ngorek hidung saya," kata Gubernur yang biasa disapa Kang Emil.

Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya tersebut itu seusai melakukan kegiatan peninjauan uji klinis vaksin Sinovac di UPT Puskesmas Garuda, Bandung, pada Senin 22 Maret 2021.

Baca Juga: Diduga Sudah Memasuki Musim Kemarau dan Telah Alami Kebakaran Hutan, Satgas Riau Fokus Lakukan Pemadaman

Baca Juga: Modal Tidak Mencukupi? 6 Bisnis Modal Kecil yang Tidak Menguras Kantong, Cek Yuk

Baca Juga: Tri Rismaharini Sebut Kemensos Sangat Butuh Profesi Psikolog Demi Mendukung Keberdayaan Sosial

Kang Emil juga mengatakan, pandemi COVID-19 memaksanya untuk rutin berolahraga dan memperhatikan asupan makanan agar tubuhnya semakin bugar.

“Saya mau terus terang, selama COVID-19 ini badan saya lebih sehat ya, karena saya terpaksa olahraga setiap hari. Saya tadi bulutangkis, renang, lalu makan diawasi, lalu protokolnya juga sangat ketat, kalau saya ke gedung di pakuan misalnya harus di tes,” kata Ridwan Kamil.

“Alhamdulillah setahun ini saya tidak demam sama sekali,” imbuhnya.

Gubernur mengingatkan warganya untuk rutin berolahraga dan memakai masker, menjaga jarak dan menghindari keramaian agar terhindar dari penyakit.

Ia juga mengatakan kecepatan layanan vaksinasi COVID-19 di wilayah Jawa Barat meningkat dua kali lipat dari 22.000 menjadi 50.000 dosis per hari dari target 150.000 dosis per hari.

Baca Juga: Good News! Kakak J-Hope BTS, Jung Jiwoo Gabung di Cube Entertaiment

Baca Juga: Inginkan Putranya untuk Masuk Islam, Tapi Deddy Corbuzier Belajar dari Masa Lalunya yang Tidak Ada Paksaan

Baca Juga: Polisi Gagalkan Pengiriman Sabu Seberat 1.8 Kilogram di Pelabuhan Tanjung Priok

“Masih jauh dari target, jadi kami tambah lagi (pusat layanan imunisasi),” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil juga mengimbau warga untuk menghindari segala macam aktivitas keramaian, termasuk kegiatan senam yang berlangsung secara keramaian dan berkelompok.

“Jadi saya juga bilang ke semua orang di Jabar untuk melakukan 5M lagi bukan 3M. 5M cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, jauhi keramaian,” kata Ridwan Kamil.

Sebagai informasi tambahan, Tes PCR untuk COVID-19 adalah tes yang digunakan untuk mendiagnosis orang yang saat ini terinfeksi SARS-CoV-2, yaitu virus corona penyebab COVID-19.

Tes PCR adalah tes ‘standar emas’ untuk mendiagnosis COVID-19 karena ini adalah tes yang paling akurat dan andal.

Hasil tes positif berarti kemungkinan besar Anda terjangkit COVID-19. Kebanyakan orang menderita penyakit ringan dan dapat pulih dengan aman di rumah tanpa perawatan medis.

Hasil tes negatif berarti Anda mungkin tidak terkena COVID-19 saat Anda menjalani tes. Namun, ada kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2 tetapi tidak memiliki cukup virus di tubuh Anda untuk dideteksi oleh tes.

Baca Juga: Agar Rumah Tetap Aman dan Terhindar dari Pencuri, Lakukanlah 6 Tips Ini Jangan Sampai Terlewat

Baca Juga: Nutrisi-Nutrisi Berikut Ini Tidak Akan ditemukan pada Buah dan Sayur, Pahami untuk Para Vegetarian

Misalnya, hal ini dapat terjadi jika Anda baru saja terinfeksi tetapi belum menunjukkan gejala, atau itu bisa terjadi jika Anda menderita COVID-19 selama lebih dari seminggu sebelum diuji.

Ingatlah bahwa tes negatif tidak berarti Anda aman untuk waktu yang lama. Anda dapat terpapar COVID-19 setelah tes Anda, terinfeksi dan menyebarkan virus SARS-Cov-2 ke orang lain.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler