Negeri Tetangga Singapura Mengutuk Kejadian Pengeboman Gereja di Makassar

30 Maret 2021, 08:44 WIB
ILUSTRASI Bom /Choirun Nisa/,*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Singapura mengutuk pemboman di depan sebuah gereja Katolik di Indonesia pada hari Minggu lalu, 28 Maret 2021 dengan mengatakan tidak ada pembenaran untuk kekerasan yang keji semacam itu.

Pada tanggal Senin 29 Maret 2021, juru bicara Kementrian Luar Negeri Singapura (MFA) mengatakan, "Tidak ada yang bisa membenarkan kekerasan keji seperti itu terhadap warga sipil dan tempat ibadah yang tidak bersalah”.

Sementara itu, sekitar 20 orang terluka setelah dua pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di luar sebuah gereja di kota Makassar di pulau Sulawesi.

Baca Juga: Terkendala Regulasi dan Operasional LCC, Korean Air Tunda Akuisisi Asiana Airlines Hingga 2024

Ledakan di luar Katedral Hati Kudus Yesus terjadi sekitar pukul 10.30 pagi, tepat saat pengunjung gereja pergi setelah misa. Seorang pemimpin di gereja tersebut mengatakan bahwa para penyerang telah mencoba masuk ke dalam gereja tetapi dihentikan oleh penjaga keamanan.

 “Kami berharap mereka yang terluka cepat sembuh, dan mendukung upaya pemerintah Indonesia untuk menjamin keselamatan masyarakat,” kata juru bicara MFA. Sejauh ini, tidak ada laporan warga Singapura yang terkena dampak insiden itu.

Para pelaku bom telah diidentifikasi sebagai pengantin baru yang tergabung dalam Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebuah kelompok yang diilhami oleh Negara Islam yang diduga melakukan serangan bunuh diri di gereja dan sebuah pos polisi yang menewaskan sedikitnya 30 orang di kota Surabaya pada tahun 2018.

Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Berakhir, Pekerja Migran Terdampar di Korea Selatan Diizinkan Perpanjang Masa Tinggal

Baca Juga: Jika Anda Sering Mengalami Migrain, Berikut Adalah 10 Makanan yang Dapat Memicu Migrain yang Harus Dibatasi

Baca Juga: Refly Harun Angkat Bicara Terkait Bom Makassar, Dirinya Setuju dengan Ucapan HRS Ini

Pihak berwenang sejak itu menangkap sembilan orang yang terkait dengan pasangan itu dan menyita lima bom dan bahan pembuatan bom. Hingga Senin sore, 15 orang masih dirawat di rumah sakit dan sisanya telah dipulangkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut tersangka dengan inisial LL, bahwa ia telah siap mati, karena tersangka diketahui telah menuliskan surat wasiat sebelum beraksi. Surat wasiat tersebut tersangka berikan kepada orang tuanya untuk berpamitan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler