Tol Layang Jakarta-Cikampek II Diganti Menjadi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed, Karena Hal Ini

14 April 2021, 08:27 WIB
Presiden Jokowi bersama Putra Mahkota UEA Mohamed Bin Zayed (MBZ) / ANTARA/HO- Biro Pers Istana/aa. //Rianti Setyarini/

KABAR BESUKI - Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek (Japek) II resmi berubah nama menjadi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed atau disingkat menjadi MBZ.  

Perubahan ini dilakukan pada Senin 12 April 2021, yang diharapkan akan dapat meningkatkan hubungan diplomatik dan kerja sama antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Tol Layang Japek II in diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019. Memiliki panjang 36.4 kilometer, nilai investasi proyek ini sebesar Rp16.2 triliun, dan tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang.

Baca Juga: Pemuda Pengedar Sabu Asal Muncar Ditangkap, Barang Bukti Satu Paket Sabu Diamankan

Pangeran MBZ yang bernama lengkap Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan ini lahir pada 11 Maret 1961 di Uni EMirat Arab. Saat ini ia menjabat sebagai putra mahkota UEA dan Wakil panglima tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.

Dalam masa jabatannya, ia telah mendapat beberapa penghargaan diantara Legion of Merit of Great Officer, Prancis pada tahun 2002.

Kemudian penghargaan Legion of Merit of Jerusalem, Paletina pada tahun 2008. Dan juga penghargaan Gung Hwa Order dari Korea Selatan yang diperoleh pada tahun 2012.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Penutupan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17 Besok Jam 1 Siang [Cek Fakta]

Pertimbangan pemberian nama jalan tol layang ini didasari oleh hubungan diplomatik Indonesia - UEA yang sudah terjalin selama lebih dari 45 tahun, serta investasi UEA yang cukup besar pada negara Indonesia.

Bukan hanya Pangeran MBZ yang akan dijadikan sebuah nama jalan di Indonesia, Presiden Joko Widodo pun juga dicanangkan sebagai nama salah satu jalan di Abu Dhabi.

Mengenai hubungan Indonesia - UEA, UEA berkomitmen melakukan investasi sebesar 10 miliar dolar AS (setara Rp140 triliun) di Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.

Baca Juga: Polsek Genteng Adakan Kegiatan Dialogis dan Patroli Takjil Sekaligus Analisis Kandungan Bahan Makanan di Pasar

UEA memberi hibah 20 juta dolar AS (setara Rp300 miliar) untuk pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah. Selain itu UEA juga berencana untuk membangun masjid yang bernama Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno mengatakan jika penamaan jalan di UEA merupakan sebuah kehormatan bagi bangsa Indonesia.

"Ini (pencanangan nama jalan Joko Widodo di UEA) juga sebuah penghormatan kepada bangsa Indonesia yang diberikan pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Itulah latar belakang dari perubahan nama ini (Tol Layang Japek II)," kata Pratikno pada Senin 12 April 2021.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler