Komponen KRI Nanggala Berhasil Diangkut Tim Evakuasi, Keberadaan Jenazah Awak Kapal Masih Belum Terlihat

2 Mei 2021, 03:10 WIB
Pecahan Kapal Selam KRI Nanggala-402 /Dicky S/Instagram/@mbahmijan

KABAR BESUKI - Bagian atau komponen ringan dari kapal selam KRI Nanggala-402 mulai dievakuasi dari dasar laut ke atas kapal. Kapal penyelamat milik Angkatan Laut Singapura MV Swift Rescue mulai mengangkat sejumlah komponen.

Bagian-bagian kapal selam KRI Nanggala 402 di kedalaman 850 meter yang berhasil diangkat, antara lain hydrophone atau alat komunikasi bawah air, dan baju penyelamatan.

Hal ini diungkapkan Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan di atas KRI dr. Soeharso, usai upacara tabur bunga di perairan laut utara Pulau Bali, sperti dikutip Kabar Besuki dari Antara pada hari, Jumat 30 April 2021.

Baca Juga: Marc Marquez Alami Kecelakaan Sesi Latihan Bebas MotoGP Spanyol 2021, Quartararo Raih Pole Position

Karena kemampuannya MV Swift Rescue terbatas mengangkat beban, kapal Singapura ini hanya mampu mengangkat bagian-bagian kapal selam KRI Nanggala yang ringan-ringan.

Sementara keberadaan jenazah awak kapal selam buatan Jerman yang tenggelam di perairan laut utara Bali pada 21 April 2021 itu, menurut Yudo, hingga saat ini dari hasil pemantauan alat yang digunakan kapal MV Swift Rescue juga belum tampak.

Tentara Singapura sempat melihat angka 402 di dasar laut. Belum bisa melihat dengan jelas kondisi jenazah di dalam badan kapal.

Baca Juga: Jelang Buka Puasa, Kelompok Pemuda Sambimulyo Bagi-bagi Takjil Gotong Royong Bangun Desa

"Sementara untuk yang berat, semoga kapal milik SKK Migas dan milik Angkatan Laut China dapat membantu," ujar Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan di atas KRI dr. Soeharso, usai upacara tabur bunga di perairan laut utara Pulau Bali, Jumat, 30 April 2021.

Kasal mengemukakan, Mabes TNI tetap menyiagakan kapal-kapal perang TNI AL, termasuk kapal luar negeri (Singapura) MV Swift Rescue di sekitar lokasi kejadian.

TNI juga sudah bekerja sama dengan SKK Migas, yang memiliki kapal dengan kemampuan mengangkat beban di kedalaman laut 1.000 meter. 

Baca Juga: BERITA TERKINI, Detik-detik Koppasus Gruduk Rumah Tommy Soeharto, Seluruh Harta Disita Negara? [Cek Fakta]

Selain itu kapal milik Angkatan Laut China juga sudah dalam perjalanan ke Indonesia untuk membantu evakuasi kapal selam buatan Jerman tahun 1977 itu.

Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksda TNI Muhammad Ali memastikan upaya mengevakuasi KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali masih terus dilakukan.

Dia menambahkan, tim evakuasi akan berusaha mengangkat bagian-bagian kecil, mengingat kemampuan ROV itu hanya bisa mengangkat maksimal 150 kg.

"Tapi, nanti kita koordinasikan agar bisa mengangkat yang lebih besar dari itu," kata Ali.

Baca Juga: Peringati Hari Buruh ‘May Day’ Pemkab Sidoarjo Gelar Vaksinasi Covid-19 dan Bahan THR Bersama Serikat Pekerja

Di sisi lain mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kolonel Laut (P) Iwa Kartika menjadi salah satu bukti bahwa tugas menjadi pasukan khusus kapal selam memang berisiko tinggi.

Tak hanya risiko alam yang bisa menenggelamkan kapal kapan saja, tetapi tinggal di dalam kapal selam terlalu lama pun memiliki risiko terhadap kesehatan.

Setelah bertahun-tahun menjalankan tugas di dalam kapal selam, Kolonel Iwa mengalami sakit parah karena mengisap terlalu banyak zat besi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler