Tradisi Barong Ider Bumi 'Pengusir Mara Bahaya' Digelar dengan Protokol Kesehatan COVID-19

15 Mei 2021, 10:46 WIB
Foto Tradisi Barong Ider Bumi/AntaraJatim /

KABAR BESUKI - Tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 14 Mei 2021 tetap digelar meski di tengah pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tertutup untuk warga umum.

Pada acara tersebut ada 12 personil Barong Ider Bumi beserta penabuhnya yang didampingi oleh 10 orang satgas Covid kecamatan untuk mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Tidak hanya itu, beberapa orang juga menggunakan pakaian APD lengkap melakukan penyemprotan di sepanjang jalan yang dilalui oleh Barong. 

Baca Juga: Bendera Brasil dan Palestina Bersatu di Kubah Masjid, Muslim Brasil Suarakan Keadilan untuk Palestina

Tradisi Barong Ider Bumi sendiri digelar pada tanggal 2 syawal atau lebaran hari kedua. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat sekitar dapat mengusir pagebluk atau mara bahaya. Barong berjalan berkeliling keempat penjuru desa. 

Menurut tokoh adat setempat, Suhaimi, ritual ini harus tetap dilaksanakan karena ini merupakan warisan dari tradisi leluhur. Meski tradisi ini digelar di masa pandemi, kata Suhaimi, tidak mengurangi kesakralan ritual Ider Bumi. 

Baca Juga: Supermodel Bella Hadid hingga Penyanyi Dua Lipa Protes Atas Ketidakadilan yang Terjadi di Palestina

"Kami menggelar ritual sesuai adat kami, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kami harap, dengan ini Desa Kemiren serta Banyuwangi dapat segera "terbebaskan" dari pagebluk covid 19," papar Suhaimi. 

Suhaimi menambahkan pada pandemi ini kegiatan ritual adat Barong Ider Bumi ini digelar lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dikarenakan biasanya ratusan warga desa berbondong-bondong mengikuti arakan Barong, namun kini hanya personel inti Barong yang berkeliling desa. 

"Kita lakukan dengan sederhana. Biasanya ratusan orang yang ikut. Tapi saat ini hanya beberapa orang saja yang ikut," ujar Suhaimi. 

Baca Juga: Israel Akan Menghentikan Gencatan Senjata, Jika Gaza Melakukan Ini untuk Mereka
 
"Selain juga Nyekar di Buyut Cili, leluhur yang diyakini membuka desa Kemiren," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kemiren, M. Arifin menambahkan, pihaknya telah membentuk Satgas untuk mengantisipasi kemunan saat arak-arakan berlangsung.

Selain itu, selama kegiatan arak-arakan Barong, juga ada petugas yang menyemprotkan disinfektan sepanjang kegiatan berlangsung.  

"Kita juga membentuk Satgas yang mengawal arak-arakan Barong. Ada juga yang memberikan imbauan patuhi prokes selama berlangsung ritual Ider Bumi," kata Arifin.

Baca Juga: Galeri Batik Virdes Habis Terlalap Api, Reskim Polsek Cluring Olah TKP Ternyata Ini Penyebabnya

Para pelaku Barong Ider Bumi pun juga mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah belangsungnya acara.  

"Protokol kesehatan juga kita terapkan untuk personel Barong. Mulai dari penabuh hingga pembawa Barong dan pitik-pitikan," ungkap Arifin.  

Selain itu, menurut Arifin warga juga berharap, adanya Barong Ider Bumi bisa segera meredakan kasus COVID-19 di Banyuwangi.

Baca Juga: Sinopsis The Negotiation Tayang di Trans7 15 Mei 2021: Negosiator Krisis Melawan Penyandera Berdarah Dingin

"Harapannya, semoga pandemi COVID-19 segera berakhir. Karena COVID-19 sangat berdampak pada masyarakat kami," kata Arifin. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: banyuwangikab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler