PDIP dan Golkar Dikabarkan 'Pecah Kongsi' di Koalisi, Rocky Gerung: Ada Ketegangan dalam Istana

18 Oktober 2021, 13:38 WIB
PDIP dan Golkar Dikabarkan 'Pecah Kongsi' di Koalisi, Rocky Gerung: Ada Ketegangan dalam Istana /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - PDIP dan Golkar belakangan ini dikabarkan 'pecah kongsi' di dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut ada ketegangan di dalam Istana terkait isu PDIP dan Golkar yang dikabarkan 'pecah kongsi' di koalisi.

Rocky Gerung menilai, Golkar seolah menjadi target untuk dihancurkan PDIP karena sama-sama memiliki ambisi dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Banteng vs Celeng Sebutan untuk Konflik di Tubuh PDIP, Ganjar: Sekali Banteng Tetap Banteng

Menurut Rocky Gerung, warna orange pada rompi KPK yang dikenakan oleh tersangka merupakan gabungan antara warna merah dan warna kuning, yang masing-masing identik dengan warna PDIP dan Golkar.

Atas dasar tersebut, dia menilai pemerintahan Jokowi terkesan 'pilih warna' karena PDIP sangat berkuasa di Istana.

"Kelihatannya begitu, sebab rompi KPK yang warna orange itu sebetulnya gabungan antara warna merah dan warna kuning. Merah dan kuning kalau dicampur jadi orange tuh. Ini ada pilih warna, jadi pemerintahan Jokowi pilih warna bukan pilih kasih, Golkar doang yang dihajar itu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 18 Oktober 2021.

Rocky Gerung menyebut, isu PDIP dan Golkar yang dikabarkan 'pecah kongsi' menandakan adanya ketegangan di dalam Istana. Sehingga menurutnya, Jokowi memainkan strategi untuk menghancurkan Golkar terlebih dahulu.

"Artinya, ada ketegangan di dalam Istana tuh, pasti ketegangan antara Golkar dan PDIP tuh. Nah Jokowi seperti biasa dia mau cari perahu baru dengan Golkar karena nggak cocok dengan PDIP, itu berarti ada pihak ketiga yang menghendaki agar supaya Golkar dihancurkan lebih dahulu, supaya Jokowi nggak punya perahu lagi tuh," ujarnya.

Baca Juga: PDIP Bocorkan 10 Kader yang Berpotensi Dicalonkan Pilpres 2024, Refly Harun: Paling Cuma Jadi Lip Service

Menyoroti tindakan KPK terhadap maling uang rakyat (koruptor), Rocky Gerung menyebut KPK saat ini seolah takut dengan PDIP yang memiliki pengaruh besar dalam kekuasaan, meski Jokowi mengisyaratkan dirinya seolah kurang nyaman dengan PDIP.

"Kalau KPK independen, maka dua warna harus dicampur tuh, merah dan kuning. Artinya, KPK tetap takut terhadap PDIP, padahal Pak Jokowi udah kasih sinyal bahwa dia kurang nyaman dengan PDIP," katanya.

Rocky Gerung juga menilai, Jokowi saat ini sedang dilanda kebimbangan untuk mencari perlindungan politik karena PDIP maupun Golkar sama-sama berambisi kuat untuk mempersiapkan Pemilu 2024 mendatang.

Sebab menurutnya, Golkar saat ini disebut sedang dalam bidikan PDIP melalui tangan KPK, ditandai dengan dijebloskannya Azis Syamsuddin sebagai tersangka.

"Jadi poin saya, Jokowi sekarang terengah-engah tuh, dia mau mengejar Golkar dalam upaya cari perlindungan politik setelah 2024 nggak dapet juga tuh, karena dihajar terus oleh KPK, saya kira itu definisi dari 'Yang kuning dihajar dulu dong, baru gua (PDIP) terakhir', kira-kira begitu," ujar dia.

Baca Juga: KPK Tetapkan Azis Syamsuddin Sebagai Tersangka, Rocky Gerung: Mungkin Kurang Setoran

Rocky Gerung menilai, Golkar diincar PDIP untuk dihancurkan karena ambisi sang ketua umum yang dinilai terlalu kuat untuk maju dalam Pilpres 2024.

Konsekuensinya menurut dia, Jokowi menganggap Golkar harus dihancurkan terlebih dahulu, kemudian baru dilakukan negosiasi politik di lain waktu.

"Tapi memang, Golkar sendiri terlalu kuat ambisinya untuk maju sebagai presiden. Jadi pembicaraan dengan Jokowi belum selesai, Airlangga udah ambisi, pasang baliho dimana-mana. Maka Jokowi juga menganggap 'Yah, boleh tuh hajar dulu transaksi belakangan'," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler