KABAR BESUKI – Pendakwah Haikal Hassan dikabarkan dirinya dilaporkan ke Bareskrim Polri gara-gara menyebut Ir Sukarno suka penjarain ulama bersama dengan Nasakom-nya.
Berawal ketika politisi PDIP Ruhut Sitompul geram dan mengunggah video lama Haikal Hassan.
Ruhut Sitompul bereaksi dan mendesak Kapolri Listyo Sigit untuk menindak tegas mereka yang menghina Soekarno.
“Jenderal Polisi Mas L Sigit P, Kami Rakyat Indonesia tercinta sangat menunggu kapan kadrun2 yg sudah kebangetan menghina Proklamator Presiden RI pertama Bung Karno diambil tindakan hukum secara tegas,” tulis Ruhut Sitompul.
Dalam rekaman yang diunggah Ruhut, video tersebut memperlihatkan Haikal Hassan dalam khotbahnya mengatakan bahwa Itjma Ulama pertama tidak disetujui oleh Soekarno.
Selain itu, Haikal Hassan mengatakan ulama sering menjadi sasaran pemenjaraan Soekarno.
Baca Juga: Indra Kenz Segera Diperiksa Pekan Depan Mengenai Dugaan Investasi Bodong Binomo
“Bung Karno kan proklamator, kan berjasa gue tahu. Bung Karno hebat, setuju. Tapi jangan lupa Bung Karno telah menjarain ulama bersama NASAKOM nya. Silahkan bantah kalau bisa!,” kata Haikal Hassan dalam cuplikan video yang diunggah Ruhut Sitompul.
Pernyataan Haikal Hassan disebut-sebut berpotensi menimbulkan konflik.
Untuk itu perlu dibuat laporan untuk mencegah hal tersebut.
Pernyataan Haikal Hasan juga dipandang mampu menciptakan stigma seolah-olah Sukarno memusuhi ulama, namun ternyata Sukarno menyandang gelar Pahlawan Islam.
Menurut pelapor, ada distorsi sejarah yang dilakukan oleh haikal Hasan.
Sedangkan aslinya mengatakan bahwa pada tahun 1965, Bung Karno dianugerahi gelar Pahlawan Islam, Pahlawan Kehormatan Pemimpin Islam Asia Afrika pada tahun 1965.***