Masya Allah, Balita 1,5 Tahun di Kabupaten Probolinggo Positif Covid19

27 April 2020, 03:49 WIB
Ilustrasi Corona (pixabay) /

KABAR BESUKI - Jumlah pasien positip Covid -19 di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mengalami penambahan satu kasus, pada Minggu (26/4).

Penambahan pasien positip berasal dari Desa Tamansari, Kecamatan Dringu. Kini total penderita positip Covid -19 di Kabupaten Probolinggo bertambah menjadi 17 orang.

Gugus Tugas Covid -19 Kabupaten Probolinggo kembali merilis satu pasien dinyatakan positip menyusul hasil tes swab yang dilakukan sebelumnya. Yang mengejutkan pasien baru ini masih berusia balita 1,5 tahun.

Melihat usia yang masih balita pihak Satgas Covid -19 masih mendalami atau tracking terhadap keluarga.

Menurut Juru bicara satgas Covid -19 Kabupaten Probolinggo dr.Anang Budi Yoeljanto menjelaskan, orang tua dari pasien positif COVID-19 ini hanya seorang pedagang kecil yang di rumah.

Baca Juga: Antariksawan Jusuf, Pegiat Basa Using: Cara Jaga Budaya Banyuwangi

"Dalam hal ini pedagang bakso yang memakai rombong sehingga kontaknya tidak banyak. Anaknya mengalami sakit sesak dan masuk ke RSU Wonolangan," ungkap dr. Anang.

"Selanjutnya dari RSU Wonolangan dirujuk ke RSUD Tongas dan swab ternyata hasilnya positif. Memang terkait penularan pasieni ini yang masih akan kita perdalam," ungkap dr. Anang, dalam rilis tertulisnya ,Minggu(26/4/020).

Dijelaskan oleh dr. Anang pasien baru sudah dalam isolasi merupakan klaster baru yang tidak terkait dengan hasil tracking pasien positip sebelumnya.

"Selain 1 pasien positip ada tambahan 2 PDP baru berasal dari Desa Randuputih, Kecamatan Dringu dan Desa Patokan, Kecamatan Bantaran. Untuk keluhannya sebenarnya sama dengan sebelum-sebelumnya sesak nafas dan ada pneumoli-nya. Melihat gejala itu pasien kita masukan ke rumah sakit dengan kategori PDP," jelasnya.

Baca Juga: Berikut Peluang Bisnis Yang Bisa Dilakukan Saat Pandemi Virus Corona!

"Kita harus waspada untuk PDP ini, semoga ini murni karena pneumoli biasanya dan bukan karena penyebaran virus Corona. Keduanya ini murni sakit biasa dan bukan dari hasil karantina. Dia tidak dari mana-mana, dia dari pasien sakit biasa. Gejala Pneumoli kita masukan ke kreteria PDP", jelasnya.

Untuk menekan jumlah penyebaran bupati Probolinggo mendirikan chek poin, memperketat karantina, terus kita melakukan rapid yang lebih masiv terutama pendatang.

Sosial distanching diharapkan terus dilakukan masyarakat, mengunakan masker, cuci tangan denga sabuhingga bersih dan tetap tinggal di rumah menjadi kunci keberhasilan mecegah peyebaran virus. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler