Khofifah Minta Posko Covid-19 Sidoarjo Tiru Kampung Tangguh Malang

18 Mei 2020, 00:26 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin /

KABAR BESUKI - Optimalisasi PSBB di Kabupaten Sidoarjo. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin dan Forkopimda bisa meniru pemberdayaan kampung tanggung di Malang.

Ungkapan itu disampaikan Gubernur Khofifah saat melakukan rapat koordinasi di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, jelang tengah malam,  Sabtu (16/5).

Kesempatan itu, Gubernur Khofifah meminta kepada Kab. Sidoarjo untuk lebih signifikan, baik percepatan testing, tracing maupun penguatan layanan kuratifnya.

Juga dapat dilakukan langkah pencegahan dengan mensinergikan posko covid-19 di Sidoarjo dengan  Kampung Tangguh seperti  yang ada di Malang.

Keberadaan kampung tangguh merupakan bentuk dari kesiapsiagaan dan kemandirian menghadapi pandemi Covid-19 dipandu oleh Universitas Brawijaya sehingga pendekatan layanannya lebih komprehensif.

Baca Juga: Kupas Tuntas Dunia hitam di lokalisasi Kecamatan Cluring Banyuwangi

“Kampung Tangguh ini, juga menginisiasi warga kampungnya dengan gerakan tangguh bencana termasuk bencana nonalam seperti pandemi Covid-19 dengan manual yang disiapkan secara virtual,” imbuhnya.

Kampung Tangguh tersebut, lanjut Khofifah, bersifat memberdayakan RT/RW untuk terlibat secara aktif dalam melakukan deteksi dini maupun kemandirian untuk mengedukasi warga menghadapi bencana non alam maupun alam yang terjadi.

“Sisa waktu PSBB tahap ke dua ini kami ingin Sidoarjo makin masif melakukan rapid tes, progresif melakukan tracing serta penguatan layanan kuratif,” tegasnya.

“Sidoarjo juga bisa mensinergikan dengan format  Kampung Tangguh yang ada di Malang yang terbukti memiliki kesiapsiagaan yang sangat baik, terutama dalam menghadapi pademi Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Banyuwangi Bertambah Satu Orang Lagi

Dijelaskannya,  contoh  Kampung Tangguh yang ada di kampung Cempluk kecamatan Dau Kabupaten Malang  tersebut disetiap RT/RW dilengkapi dengan CCTV sehingga warga bisa memantau aktifitas yang ada di dalam kempung tangguh tersebut.

Selain itu, terdapat pojok curhat yang dilakukan secara virtual sehingga memudahkan para psikolog  untuk langsung merespon setiap keluhan warganya.

Khofifah menjelaskan, Sidoarjo juga bisa mereplikasi Lumbung Pangan yang ada di dalam Kampung Tangguh tersebut. Keberadaan Lumbung Pangan diwujudkan lewat kemandirian pangan di tingkat RW yang digerakkan oleh relawan dan warga setempat.

“Lumbung pangan tersebut menyediakan sembako mulai beras, minyak goreng hingga gula. Stok lumbung pangan sebagai kesiap siagaan pangan disiapkan gratis untuk warga terdampak di RW terkait ,” terangnya.

Baca Juga: Polres Probolinggo Berhasil Ungkap Identitas Perampokan di Leces

Orang nomer satu di Pemprov Jatim tersebut, berharap, agar seluruh stakeholder di Sidoarjo melakukan langkah langkah yang lebih detail dan terukur agar penyebaran Covid-19  bisa di turunkan dan dihentikan secara signifikan.

“Jadi titik kluster mana saja di Sidoarjo harus  dilakukan tracing lebih luas, detail dan mendalam serta layanan yang lebih masif lagi,”jelasnya.

Pihaknya meyakini,  apabila semakin cepat suatu daerah dilakukan tes maupun tracing dan cepat di treatmen insyallah akan cepat sembuh.

Oleh karenanya, peta titik kluster yang ada di Sidoarjo perlu dicek bersama sekaligus penyiapan format yang memungkinkan mengawinkan antara posko Covid yang ada di desa milik Sidoarjo dengan kampung tangguh versi Malang.

Nantinya kampung tangguh di Surabaya akan diinisiasi oleh tim asistensi dari  Kodam V Brawijaya yang dikomandani oleh para kolonel kolonel.

Baca Juga: Situasi Wilayah di TN Menu Betiri Berangsur Aman dan Kondusif

“Sedangkan, jajaran dari Polda akan menyiapkan tim pengampu yang akan dikomandani langsung oleh Wakapolda Jatim. Mudah mudahan selesai proses di Surabaya akan bisa di replicate oleh daerah lain seperti Sidoarjo,” tegas Mantan Mentri Sosial tersebut.

Sementara itu,  Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin mengatakam,  Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini secara masif.

Bahkan, jajaran kepolisian, TNI bersama aparat desa melakukan operasi besar besaran pada jam PSBB. Begitu juga dengan sanksi sosial bagi pelanggar juga akan diberlakukan pada esok hari (17/5).

Pihaknya menegaskan, bahwa pandemi Covid-19 ini penyebarannya bisa dihentikan jika mampu menjaga pertahanan yang ada di desa.

Baca Juga: Umat Budha Bantu APD Untuk Gugus Tugas Covid19 di Banyuwangi

Bahkan, pihaknya telah mempersiapkan form keterangan bagi masyarakat yang akan melakukan kegiatan darurat diluar rumah.

“Kami yakin,  jika ketika kita bisa menjaga desa maka penyebaran Covid-19 tidak akan meluas,” tutupnya.

Turut mendampingi kunjungan kerja Gubernur Khofifah antara lain Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono,  Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi,  Ketua Gugus Tracing Covid -19 dr.  Kohar Hari Santosa dan Kadis PMD M Yasin.***

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler