DPRD Banyuwangi Bersama Eksekutif Rakor Penerapan Tatanan New Normal

5 Juni 2020, 08:11 WIB
Sekda Banyuwangi Mujiono (kiri) Wakil Ketua DPRD Ruliono /

KABAR BESUKI - Menjelang penerapan era tatanan kehidupan baru atau new normal. DPRD bersama eksekutif menggelar rapat koordinasi (Rakor), bertempat di ruang khusus, gedung wakil rakyat, Kamis (04/06/2020).

Rakor  digelar dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 berlangsung tertutup. Dipimpin Wakil Ketua DPRD, Ruliono, SH didampingi H.M Ali Mahrus dan dihadiri Sekretaris Daerah, H. Mujiono.

Baca Juga: WNA Australia Terbukti Cabuli Anak Banyuwangi,Dihukum 7 Tahun Penjara

Tampak juga, Kepala Bapeda, Suyanto Waspo Tondo, Kepala Dinas Kesehatan, dr, Widji Lestariono, Kepala BPKAD, Samsudin, Kepala BPBD, Fajar Swasana, Direktur RSUD Blambangan.

Ruliono mengatakan,tujuan dari rapat koordinasi tersebut dalam rangka meminta paparan pemerintah daerah terkait dengan konsep tatanan kenormalan baru yang saat ini tengah di susun, sekaligus evaluasi pengunaan anggaran covid-19.

“DPRD ingin konsep new normal dipersiapkan dengan baik, karena kalau tidak di antisipasi dengan bagus justru dapat menimbulkan gelombang covid-19 kedua, kita tidak menghendaki hal itu,“ ucap Ruliono saat di konfirmasi Awak Media.

Menurut Ruliono, penerapan new normal yang saat ini konsepnya sedang di rancang oleh pemerintah daerah harus mendapatkan dukungan penuh dari semua elemen masyarakat. Dan kepatuhan, kedisiplinan masyarakat menjadi kunci keberhasilan suatu daerah lepas dari pandemi covid-19.

“Penerapan new normal harus mendapatkan dukungan semua pihak khususnya masyarakat, kunci keberhasilanya ada di masyarakat yakni kedisiplinan,“ tegas Ruliono.

Masyarakat harus berani keluar dari wabah covid-19 dengan cara disiplin dan patuh terhadap aturan new normal yang nantinya dikeluarkan oleh pemerintah. Jika tidak, dampak sosial ekonomi bisa tidak terkendali bahkan bisa mengarah pada kebangkrutan negara.

“Kalau tidak berani keluar dari situasi wabah ini, negara bisa kolaps dan kepercayaan masyarakat akan turun, ini berbahaya,“ ucapnya.

Baca Juga: Kombes Pol Budi Sartono Ungkapkan Keadaan Dwi Sasono Di Tahanan

Ketua DPD II Partai Golkar Banyuwangi ini menilai konsep new normal yang dirancang pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah bagus, namun pelaksanaannya,pengawasanya dan evaluasi harus komprehensif, dengan melibatkan masyarakat dan media untuk saling mengingatkan.

Sementara Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Mujiono menyampaikan, pemerintah daerah telah menyiapkan konsep maupun skenario untuk menghadapi transisi kondisi abnormal karena pandemi covid-19 menjadi normal. Recovery ekonomi menjadi new normal.Fase atau tahapan pertama yang di mulai Bulan Maret lalu hingga kini adalah kondisi emergenci, dan pemerintah daerah telah berupaya untuk menurunkan kurva penularan covid-19 dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

“Di fase emergency dengan luasan wilayah dan jumlah penduduk, kasus covid-19 masih dalam posisi stabil di bandingkan kabupaten lain di Jawa Timur, jumlah kasus positif hanya sembilan pasien,“ ucap Mujiono.

Selanjutnya untuk menuju new normal, ada tahapan kedua yakni recovery ekonomi di seluruh sektor, seperti pariwisata, pelayanan publik, kesehatan, sosial bahkan pendidikan dan keagamaan.

“Dalam fase recovery ekonomi, semua sektor harus membuat Standart Operasional Prosedur atau SOP menuju penerapan new normal. Sedangkan pada tahapan tatanan kenormalan baru itu adalah pelaksanaan SOP yang telah disusun dan hal ini akan kita simulasikan serta di sosialisasikan,“ pungkas Mujiono.***

Editor: Choiri Kurnianto

Tags

Terkini

Terpopuler