Indonesia Disebut Kehilangan Sosok Pemimpin, Rocky Gerung: Ini Suasana yang Mengarah pada Kebangkitan

25 Maret 2022, 13:02 WIB
Indonesia Disebut Kehilangan Sosok Pemimpin, Rocky Gerung: Ini Suasana yang Mengarah pada Kebangkitan. /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung terus menyoroti kondisi Indonesia yang disebut-sebut kehilangan sosok pemimpin akibat buruknya kinerja rezim Jokowi.

Rocky Gerung menyebut kondisi Indonesia yang kini dianggap kehilangan sosok pemimpin justru mengarahkan pada suasana kebangkitan setelahnya.

Rocky Gerung mengatakan, saat ini hampir seluruh elemen masyarakat mulai menyongsong arah kebangkitan di tengah kondisi Indonesia yang dianggap kehilangan sosok pemimpin ketika kasus Haris Azhar kembali mencuat.

"Ini suasana yang mengarah pada kebangkitan, dan masyarakat sipil terutama karena kasus Haris Azhar tiba-tiba kembali pulih untuk mengaktifkan kembali energi mempersoalkan kekuasaan," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 25 Maret 2022.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presidential Treshold Nol Persen Dapat Hadirkan Pemimpin dengan Akal Sehat

Mengacu pada berbagai persoalan yang melanda Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, Rocky Gerung menggambarkan bahwa negeri ini sedang kehilangan sosok pemimpin.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengungkapkan, saat ini hampir semua orang seolah berhak untuk memimpin dirinya sendiri atau kelompoknya dengan berbagai cara akibat hal tersebut.

"Keadaan kita sebetulnya menunjukkan, memang ini negeri yang udah nggak ada yang mimpin, jadi semua orang boleh memimpin. Memimpin dengan cara berdoa, pakai pawang, atau ikut-ikutan sinis pada macam-macam tuh," ujarnya.

Dia juga mengatakan, keadaan ini menggambarkan bahwa ketiadaan sosok pemimpin di Indonesia menyebabkan banyak orang seolah memilih untuk acuh tak acuh pada ketetapan dari pemimpin di negeri ini (yang memimpin secara legal).

"Intinya sekarang adalah keadaan yang biasa disebut anomi, artinya tidak ada lagi panduan aturan sehingga semua orang lakukan segala hal," katanya.

Baca Juga: Profesor Singapura Puji Jokowi Pemimpin Jenius, Rocky Gerung: Profesor Kok Mirip Buzzer

Lebih lanjut, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahaya yang akan timbul apabila keadaan seperti ini terus-menerus berlangsung.

Filsuf asal Manado itu menilai, pemerintah atau penguasa seolah-olah ingin menguji daya tahan publik terhadap kebijakan yang kerap dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.

Sebaliknya kata dia, publik juga berhak untuk mencurigai daya tahan kekuasaan akibat tindakannya yang semena-mena terhadap rakyat.

"Yang berbahaya kalau keadaan semacam ini diam-diam sebetulnya dimaksudkan untuk menguji daya tahan publik, sambil kita curigai juga daya tahan dari kekuasaan," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Kekuasaan Rezim Presiden Jokowi Harus Diakhiri untuk Menyelamatkan KPK

Rocky Gerung juga menyimpulkan bahwa keadaan ini dapat dilihat sebagai peluang untuk mempercepat atau memperlambat perubahan.

Dia juga menegaskan bahwa cepat atau lambat perubahan tak akan mampu dicegah oleh siapapun.

"Jadi ini saat di mana kita saling melihat peluang untuk mempercepat atau memperlambat perubahan, tapi yang jelas perubahan udah nggak bisa dicegah," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler