Kritik Tajam Upaya Mobilisasi Jokowi, Rocky Gerung: Istana Sedang Membohongi Keluguan Masyarakat Desa

1 April 2022, 10:44 WIB
Kritik Tajam Upaya Mobilisasi Jokowi, Rocky Gerung: Istana Sedang Membohongi Keluguan Masyarakat Desa. /Instagram.com/@jokowi

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyampaikan kritik tajam terhadap berbagai upaya mobilisasi politik yang dilakukan Jokowi akhir-akhir ini.

Rocky Gerung menilai Jokowi seolah bersikap mendua terhadap isu perpanjangan masa jabatan Presiden RI yang sedang mencuat.

Rocky Gerung menyebut Jokowi yang mengaku taat pada konstitusi justru melakukan upaya mobilisasi massa agar masa jabatannya dapat diperpanjang.

"Pak Jokowi sering mengatakan 'Saya taat pada konstitusi'. Kalau dia taat, konsekuensinya dia tidak melakukan mobilisasi," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Bandingkan Gaya Militeristik Soeharto dengan Jokowi, Rocky Gerung: Sekarang Presidennya Dikuasai Oligarki

Rocky Gerung mengingatkan bahwa konstitusi merupakan norma yang dimaksudkan untuk menghasilkan output politik yang sehat.

Akan tetapi, mantan pengajar Universitas Indonesia (UI) itu menilai bahwa Jokowi seolah bermain 'dua kaki' karena mengaku taat konstitusi namun di saat yang sama juga melakukan upaya mobilisasi yang dianggap melanggar konstitusi.

"Konstitusi itu adalah norma untuk mengharapkan orang menghasilkan output politik berdasarkan institusi-institusi konstitusi. Tapi yang terjadi adalah, dia mengatakan taat konstitusi sambil melakukan aktivitas yang anti konstitusi," ujarnya.

Baca Juga: APDESI Bantah Dukung Jokowi Tiga Periode, Rocky Gerung Puji Kemandirian Masyarakat Desa Sembalun

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa mobilisasi bukan merupakan cara yang demokratis kecuali dalam suasana pemilu.

Menurutnya, upaya mobilisasi terhadap masyarakat awam yang dilakukan Jokowi justru menghasilkan berbagai macam kedunguan.

Bahkan, dia juga memperoleh keterangan dari masyarakat Palu yang menilai Istana seolah ingin melumpuhkan kejujuran masyarakat desa.

"Mobilisasi bukan cara-cara demokratis, kecuali dalam suasana pemilu. Ini nggak ada pemilu memobilisasi masyarakat awam yang luhur itu untuk menghasilkan kedunguan, itu yang saya bicara dengan masyarakat Palu yang menganggap bahwa Istana itu ingin melumpuhkan kejujuran rakyat desa," katanya.

Baca Juga: Tolak Jokowi 3 Periode, Mahasiswa di Jabodetabek Lakukan Demo dan Serukan Tegakkan Konstitusi

Rocky Gerung juga menyimpulkan, masyarakat desa sudah sangat cerdas untuk membedakan mana tindakan yang demokratis dan mana yang tidak.

Bahkan kata dia, banyak di antara masyarakat desa yang mengharapkan pemimpin baru dan pertumbuhan ekonomi yang pesat setelah Pemilu 2024 usai.

"Jadi rakyat desa itu tahu betul mana yang demokrasi, dan mereka menghidupkan harapan supaya ekonomi setelah Pemilu 2024 ada pemerintahan baru bahwa ekonomi bisa bertumbuh," ujar dia.

Namun karena isu perpanjangan masa jabatan Jokowi mencuat, dia mengatakan bahwa masyarakat desa berkesimpulan bahwa Istana seolah sedang membohongi keluguan mereka.

"Nah sekarang mau diperpanjang, karena itu mereka berkesimpulan bahwa Istana itu sedang membohongi keluguan masyarakat desa," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler