Luhut Disebut Bikin Gerakan 'Liar' Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Rocky Gerung: Tapi Disetujui Pak Jokowi

5 April 2022, 13:02 WIB
Luhut Disebut Bikin Gerakan 'Liar' Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, Rocky Gerung: Tapi Disetujui Pak Jokowi. /Antara/

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan telah membuat gerakan liar perpanjangan masa jabatan presiden.

Rocky Gerung menyebut Luhut telah membuat gerakan liar perpanjangan masa jabatan presiden karena Jokowi dianggap telah menyetujui hal tersebut.

Rocky Gerung menganggap Jokowi seolah mempersilahkan kepada siapapun untuk berpikir liar mengenai ide perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.

 

"Itu memang gerakan liar tapi disetujui oleh Pak Jokowi kan? Kan Pak Jokowi yang bilang begini 'Silahkan siapapun berhak untuk berpikir tentang perpanjangan masa jabatan. Jadi silahkan berpikir liar', kira-kira begitu kata Pak Jokowi kan?," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 5 April 2022.

Baca Juga: Bongkar Kebohongan 'Big Data' Luhut Soal Klaim Jokowi Tiga Periode, La Nyalla: Bisa Dilaporkan ke Polisi Tuh

Rocky Gerung menyebut manuver Luhut sebagai gerakan liar karena dinilai melanggar pakem konstitusi yakni UUD 1945.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, Luhut terkesan berani membuat gerakan liar perpanjangan masa jabatan presiden karena Jokowi dianggap berambisi untuk menjabat terus-menerus.

Dia menilai Jokowi seolah tak mampu memberikan sinyal tegas sedikitpun bahwa mantan Gubernur DKI periode 2012-2014 itu hanya cukup menjabat sebagai Presiden RI hingga dua periode saja.

"Selama Pak Jokowi tetap berambisi untuk jadi presiden dan dia nggak kasih sinyal sedikitpun untuk berhenti, maka gerakan ini memang gerakan liar, di luar pakem konstitusi," ujarnya.

Baca Juga: Amien Rais Curiga Jokowi-Luhut Idap Penyakit Kejiwaan: Anda Berdua harus Tanya Psikolog

Lebih lanjut, Rocky Gerung menegaskan bahwa Jokowi dan Luhut dicurigai secara bersama-sama menyepakati gerakan liar tersebut yang menimbulkan berbagai macam efek di kalangan masyarakat.

"Karena itu, kita anggap bahwa gerakan liar ini disponsori juga oleh Pak Jokowi atau itu keputusan bersama antara Pak Jokowi dan Pak Luhut kan? Yang efeknya kemana-mana," katanya.

Filsuf asal Manado itu juga menilai, ambisi Jokowi untuk terus menjabat sebagai presiden seolah tak pernah berhenti.

"Jadi memang, kita pastikan bahwa ambisinya memang ada di situ terus. Kita nggak bisa lewat dari situ, kita mungkin bisa lewati percakapan tanpa hiraukan siapa yang danai, tetap ambisinya adalah ambisi Jokowi," ujar dia.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Duet Jokowi-Luhut Simbol Rezim Paranoid: Ini harus Berakhir Oktober 2024

Rocky Gerung turut berpendapat, Jokowi harus mendengarkan nasihat Megawati jika memang tak memiliki ambisi untuk terus berkuasa sebagai presiden.

Dia mengatakan, apabila Jokowi sebagai petugas partai (dalam hal ini PDIP) menuruti nasihat Megawati akan turut memicu Luhut untuk berhenti membicarakan isu perpanjangan masa jabatan presiden.

"Kalau Jokowi nggak punya ambisi, dengerin dong apa kata Megawati. Kan Jokowi gampang aja 'Oh iya, saya sebagai petugas partai mengerti apa yang dimaksud, oleh karena itu saya tutup pembicaraan yang mengarah pada gerakan liar ini', maka Luhut akan berhenti," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler