“Dengan cara seperti ini, kami pastikan tidak ada penerima bansos ganda di Banyuwangi. Bila satu NIK sudah terinput, maka sistem otomatis akan menolak jika diinput lagi dengan bantuan yang berbeda. Dari sini, kami bisa memastikan tidak ada warga yang mendapat bantuan secara ganda,” kata Anas.
Untuk menjamin transparansi, Banyuwangi juga mengumumkan data penerima bansos di tempat-tempat publik. Seperti kantor camat, kantor desa dan tempat ibadah.
Baca Juga: Pecinta Aglaonema? Lakukan Trik Ini Agar Tanamanmu Beranak Banyak
“Mereka yang belum berhak dan belum menerima, kami sediakan aplikasi Pelaporan Online. Mereka silakan memasukkan datanya. Sistem akan langsung membaca, kalau ternyata mereka sudah menerima bantuan, otomatis akan tertolak. Jadi sistem ini bisa meminimalisir masalah ketidaktepatan sasaran,” kata Anas.
Atas program ini, Pemkab Banyuwangi mendapatkan penghargaan Indonesia Smart Nation Award 2020 kategori smart society lewat program Cek Bantuan Sosial.
Rombongan tim kajida wantannas ini akan berada di Banyuwangi selama tiga hari, (24-26/11/2020).