Indonesia Mencatat Kontraksi Ekonomi Tahunan Pertama Sejak 1998 di Tengah Pandemi COVID-19

- 5 Februari 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi perlambatan ekonomi.
Ilustrasi perlambatan ekonomi. /pixabay.com/AhmadArdity

Pemerintah menargetkan pertumbuhan 5 persen tahun ini di tengah harapan bahwa program vaksinasi, yang dimulai pada Januari, akan meningkatkan sentimen bisnis dan pemulihan ekonomi.

"Perekonomian mengandalkan poros vaksin tahun ini untuk memungkinkan normalisasi mendapatkan pijakan," kata Radhika Rao, ekonom senior di DBS, menambahkan bahwa kurva virus corona Indonesia belum stabil.

Data pada hari Jumat menunjukkan konsumsi rumah tangga menyusut lebih lambat pada kuartal keempat, berkontraksi 3,6 persen setelah penurunan 4,1 persen dalam tiga bulan sebelumnya. Suhariyanto mengatakan pelonggaran pembatasan sementara pada akhir tahun lalu telah meningkatkan penjualan makanan restoran.

Baca Juga: Beda Bahan Berbeda Pula Perawatan, Simak Cara-cara Mencuci Sepatu dengan Benar

Jakarta memberlakukan putaran kedua pembatasan virus corona antara September dan Oktober. Pembatasan dipulihkan bulan lalu karena lonjakan kasus.

Investasi turun 6,2 persen setelah penurunan 6,5 persen di kuartal sebelumnya. Belanja pemerintah hanya naik 1,8 persen, jauh di bawah pertumbuhan kuartal sebelumnya yang 9,8 persen.

Suhariyanto mengatakan, peningkatan di bidang manufaktur dan ekspor dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di awal 2021.

Rao dari DBS juga mengatakan ekonomi akan mendapat keuntungan dari keseimbangan ekspor bersih yang lebih kuat dibantu oleh kenaikan harga komoditas, mengembalikan arus masuk modal, dan keputusan pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran stimulus tahun ini.

Baca Juga: 6 Hal yang Seharusnya Tidak anda Lakukan Saat Menggunakan Baking Soda, Salah Satunya Merusak Kulit

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, minggu ini dia akan meningkatkan dukungan fiskal untuk ekonomi pada tahun 2021 hampir menyamai Rp 692,5 triliun yang dialokasikan pemerintah untuk program bantuan pandemi tahun lalu.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini