Dia juga mengatakan bahwa Twitter masih dapat menghindari pemblokiran jika mengambil tindakan untuk menghapus konten yang dilarang, yang menurut Moskow termasuk pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang dan bunuh diri anak.
Baca Juga: Mulai Miras Hingga Narkotika, Kejari Banyuwangi Musnahkan Barang Bukti dari 381 Perkara Pidana
Sementara itu, hingga saat ini pihak Twitter tidak mengeluarkan komentar apapun, terkait statemen Rusia tersebut.
Platform AS sudah berada di bawah tekanan di Rusia setelah awal bulan ini, ditandai sebagai salah satu dari lima platform media sosial yang dituntut karena diduga gagal menghapus postingan yang dapat mendesak anak-anak untuk mengambil bagian dalam protes ilegal anti-Kremlin.
Baca Juga: Bupati Bangkalan akan Ciptakan Iklim Investasi Ramah, Hari ini Gelar Rapat Koordinasi
Kementerian luar negeri Rusia pada hari Sabtu lalu menuduh Amerika Serikat menggunakan peluang TI untuk terlibat dalam persaingan tidak sehat dan platform media sosial yang menyensor konten secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu.***