Rusia Ancam Blokir Twitter dalam 30 Hari, Kecuali Penuhi Syarat Ini Segera

- 17 Maret 2021, 18:44 WIB
ILUSTRASI Twitter,
ILUSTRASI Twitter, /Choirun Nissa A/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Rusia akan memblokir Twitter dalam satu bulan kecuali raksasa media sosial Amerika Serikat itu memenuhi permintaan untuk menghapus konten yang dilarang. Hal ini telah disampaikan oleh perwakilan kantor berita Rusia pada Selasa, 16 Maret 2021.

Moskow mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya telah memperlambat kecepatan Twitter di Rusia sebagai pembalasan atas kegagalan twitter untuk menghapus konten yang dilarang.

Pada saat itu, Twitter mengatakan bahwa mereka khawatir tentang dampak tindakan Rusia terhadap kebebasan berbicara, dan menyangkal bahwa mereka mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia.

Baca Juga: Peneliti Ungkap, Orang Pelupa Ternyata Miliki Kemampuan Otak Lebih Cerdas, Begini Penjelasannya

Baca Juga: Gelar Razia Uji KIR, Dishub Bangkalan: Ada Supir yang Mokong, Langsung Kita Tilang!

Baca Juga: Peternak Ayam Banyumas Divonis Penjara 1 Tahun dan Bayar Denda Sebesar Rp1 Miliar Karena Tidak Punya Ini

Dalam sebuah langkah yang meningkatkan kebuntuan atas kasus ini, Vadim Subbotin, wakil kepala Roskomnadzor dan pengawas komunikasi, pada hari Selasa memberikan peringatan kepada Twitter.

Subbotin mengatakan bahwa Twitter belum menangani masalah Rusia dan pihaknya berencana memblokir akses twitter di Rusia, kecuali pihak Twitter segera melakukan permintaan Rusia.

“Twitter tidak menanggapi permintaan kami sebagaimana mestinya. Jika situasi terus berlanjut maka akan diblokir dalam sebulan tanpa perintah pengadilan,” jelas Subbotin, seperti yang dikutip dari kantor berita Interfax, Rusia.

Dia juga mengatakan bahwa Twitter masih dapat menghindari pemblokiran jika mengambil tindakan untuk menghapus konten yang dilarang, yang menurut Moskow termasuk pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang dan bunuh diri anak.

Baca Juga: Menurut Studi, Aroma dan Suara Hujan Ternyata Bisa Bantu Tidur Lebih Lelap Serta Menenangkan, Ini Penjelasann

Baca Juga: Mulai Miras Hingga Narkotika, Kejari Banyuwangi Musnahkan Barang Bukti dari 381 Perkara Pidana

Sementara itu, hingga saat ini pihak Twitter tidak mengeluarkan komentar apapun, terkait statemen Rusia tersebut.

Platform AS sudah berada di bawah tekanan di Rusia setelah awal bulan ini, ditandai sebagai salah satu dari lima platform media sosial yang dituntut karena diduga gagal menghapus postingan yang dapat mendesak anak-anak untuk mengambil bagian dalam protes ilegal anti-Kremlin.

Baca Juga: Bupati Bangkalan akan Ciptakan Iklim Investasi Ramah, Hari ini Gelar Rapat Koordinasi

Kementerian luar negeri Rusia pada hari Sabtu lalu menuduh Amerika Serikat menggunakan peluang TI untuk terlibat dalam persaingan tidak sehat dan platform media sosial yang menyensor konten secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah