Bosan Menganggur, Pria Asal Klaten Ini Membuat Kerajinan Aquarium dari Ban Bekas dengan Nilai Jual yang Tinggi

- 24 Maret 2021, 15:56 WIB
tangkapan layar video Antara// Ban bekas jadi akuarium
tangkapan layar video Antara// Ban bekas jadi akuarium /

KABAR BESUKI - Di Masa pandemi yang tak menentu ini, segala jenis keterampilan yang digeluti oleh masyarakat bisa saja menjadi salah satu alternatif yang dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Salah satunya adalah Dwi Hartono, pria asal Dukuh Cabakan, Desa Sengon, Kecamatan Klaten, Jawa Tengah yang saat ini telah membuat sebuah inovasi akuarium yang berbahan dasar ban bekas.

Dwi Hartono dan karyawannya telah menyulap ban bekas menjadi akuarium ikan hias dengan nilai jual yang tidak sedikit, untuk membantu pemasukan pendapatan di tengah lesunya ekonomi saat pandemi Covid-19, seperti dilansir Kabar Besuki dari Antaranews.

Baca Juga: Mantan Presiden RI Megawati Luncurkan Buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarno putri Melestarikan Alam'

Produksi pembuatan akuarium dari ban bekas ini tidak semudah yang dibayangkan. Pembuatannya cukup rumit karena pekerja harus teliti mengerjakan akuarium tersebut sesuai ukuran pesanan konsumen.

Produksi akuarium ini baru dirintis setahun terakhir, tepatnya saat pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.

Hingga saat ini, setidaknya ada lebih dari 100 akuarium berbahan baku ban bekas telah diproduksi oleh Dwi.

Bahkan pemasarannya pun sudah meluas ke berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung dan sekitarnya. Kerajinan aquarium ban bekas tersebut dibanderol sekitar Rp600 ribu sampai Rp1 juta, tergantung ukuran ban dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Penembakan di Colorado, Joe Biden dan Barack Obama Serukan Perketat Peraturan Tentang Senjata

Dwi mengatakan jika ia telah merintis usaha ini dari nol dan prosesnya memakan waktu yang lama karena mereka masih perlu menyesuaikan metode pembuatannya.

"Pada awal Covid, karena gak ada kerjaan, sepi pekerjaan dan kita cuma jadi pengangguran di rumah dan akhirnya saya kepikiran membikin akuarium," kata Dwi saat ditemui oleh wartawan Antaranews.

Dia juga melanjutkan jika dari di awal produksi, mereka mengalami kesulitan karena membuat sebuah kaca yang bundar untuk akuarium tidaklah mudah.

"Bikin kaca bulat, akhirnya setelah tiga kali percobaan baru bisa jadi. Terus untuk pengeleman, kita coba sampai lima kali. Akhirnya yang keenam (pengeleman) baru berhasil," ujarnya.

Kemudian, untuk mencegah kebocoran Dwi mengatakan bahwa mereka mengatasinya dengan menggunakan meja di bagian bawahnya.

Baca Juga: Demonstrasi Myanmar yang Tewaskan Gadis Usia 7 Tahun dan 164 Korban Lain, Disebut Junta Salah Pengunjuk Rasa

Dalam pengerjaan aquarium dari ban bekas ini, Dwi memberdayakan pemuda di sekitar desanya terutama yang sedang menganggur akibat pandemi Covid.

Salah satu pekerja akuarium ban bekas, Ikhsan mengatakan jika mereka membutuhkan waktu setidaknya lima bulan dalam mempelajari pembuatan akuarium yang lebih sempurna.

"Saya mencoba satu kali, dua kali gagal. Dan saya pelajari terus sampai bisa selama berjalan 5 bulanan lah. Selama 5 bulan itu baru bisa maksimal dan bisa menjual di beberapa wilayah dan hasilnya sangat memuaskan," kata Ikhsan.

Baca Juga: KPK Menghimbau Pengingat Batas Waktu Penyampaian LHKPN untuk Periodik 2020, Catat Tanggalnya!

Usaha kerajinan yang ditekuni oleh Dwi Hartono ini tak sekedar untuk kepentingan bisnis pribadi.

Sebagian hasil dari penjualan akuarium ban bekas tersebut rencananya akan digunakan untuk kegiatan sosial, membantu masyarakat sekitar yang sedang dalam kesulitan.

Meski awal pengerjaan akuarium ini Dwi dan rekan-rekannya mengalami kesulitan, namun setelah belajar sekian kali mereka berhasil membuat sebuah akuarium unik dari ban bekas yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini