"Kami monitor terus menerus realisasinya, kami juga lakukan pertemuan dengan importir. Intinya kita ingin menjamin target masuk bulan Mei terpenuhi. Sejauh ini harapannya optimis, sebagian sudah masuk sesuai target," imbuhnya.
Selanjutnya, terkait harga, Agung menjelaskan bahwa tak bisa dipungkiri adanya kenaikan harga komoditas. Menurut dia, kenaikan harga memang kerap terjadi 2-3 hari menjelang Ramadhan.
"Biasanya 2-3 hari jelang Ramadhan itu naik, tapi selama bulan Ramadhan dia turun dan kembali naik lagi jelang Idul Fitri, biasanya tiga hari sebelumnya," kata Agung.
Baca Juga: Hindari Sekarang! Pil Pereda Nyeri Punggung Ini Sangat Tidak Efektif, Kata Studi
Kementan mencatat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam dan telur. Namun Agung memastikan dalam 1-2 hari masuk bulan Ramadhan, harga akan kembali turun dan kemungkinan naik lagi menjelang Idul Fitri nanti. Meski mengalami kenaikan harga, ia mengatakan kenaikan masih dalam tahap wajar karena berada di bawah kisaran 15 persen.
"Dalam catatan kami, kami selalu melihat bahwa koefisien varian di bawah varian 15 persen itu wajar. Kami ingin mengulang tahun lalu. Tahun lalu cukup bagus. Harapannya bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri ini aman dan harga bisa terkendali dengan baik," ujar Agung.***