Bank Indonesia Katakan Utang Luar Negeri RI Tumbuh 4 Persen, Pada Februari 2021

- 17 April 2021, 12:30 WIB
 Ilustrasi gambar dollar
Ilustrasi gambar dollar /A Fauzi/TBIT/pixabay.com

KABAR BESUKI - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia sebesar 422,6 miliar dolar AS atau tumbuh 4 persen (yoy) pada Februari 2021, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 2,7 persen.

"Peningkatan pertumbuhan utang tersebut didorong oleh utang luar negeri pemerintah dan utang luar negeri swasta," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat 16 April 2021 dikutip dari situs Antara.

Erwin menjelaskan utang luar negeri pemerintah tumbuh 4,6 persen dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2021 sebesar 2,8 persen seiring dengan upaya penanganan dampak pandemi COVID-19 sejak 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada triwulan I-2021.

Baca Juga: Penyebaran Varian Covid P1 Semakin Melonjak, Pemerintah Brazil Peringatkan Wanita untuk Tunda Kehamilan

Baca Juga: 'Rencana Hebat' Lagu Terbaru Geisha dan Dul Jaelani, Inilah Kisah Pembuatannya!

Baca Juga: Bahaya! Jika Kekurangan Vitamin Ini Jantung Anda dalam Bahaya, Ini Risikonya

Peningkatan utang ini untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2021 melalui pendanaan dari dalam dan luar negeri dengan mengutamakan utang tenor menengah-panjang dan pengelolaan portofolio utang secara aktif untuk mengendalikan biaya dan risiko.

Pemanfaatan utang ini juga untuk mendukung belanja prioritas seperti sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,7 persen dari total), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2 persen), sektor jasa pendidikan (16,3 persen), sektor konstruksi (15,3 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,7 persen).

"Posisi utang luar negeri pemerintah pada Februari 2021 mencapai 209,2 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 210,8 miliar dolar AS," katanya.

Sementara itu Erwin mengatakan utang luar negeri swasta tetap didominasi utang jangka panjang dengan pertumbuhan mencapai 3,4 persen, meningkat dibandingkan dengan Januari 2021 sebesar 2,5 persen.

Baca Juga: Tips Menjaga Tubuh! Radiasi Komputer Bisa Sebabkan Beberapa Masalah, Jangan Menatap Layar Terlalu Sering

Baca Juga: Inilah Beberapa Tips Jitu Agar Para Pemuda Milenial Tertarik dengan Usaha Pertanian

Baca Juga: Selama Ramadhan, Mendag Nyatakan Harga Ayam, Beras Hingga Cabai Cenderung Naik Turun

Perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan utang luar negeri perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 5,9 persen. Sedangkan utang luar negeri lembaga keuangan mengalami kontraksi 4,9 persen atau lebih rendah dari kontraksi pada Januari 2021 sebesar 6,1 persen.

Berdasarkan sektornya, utang luar negeri swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total berasal dari jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2021 sebesar 210,5 miliar dolar AS, didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total," katanya.

Secara keseluruhan, menurut dia, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca Juga: Dikatakan Pernah Sakit Jiwa, Pembunuh di FedEx Indianapolis Tertangkap!

Baca Juga: Siap-Siap! Ide THR Pemberian Emas Bisa Dicoba untuk Membuat Pasangan Anda Bahagia

Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terjaga di kisaran 39,7 persen, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 39,6 persen.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

x