Bukan Human Error, Penyebab Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala-402 Masih Menjadi Tanda Tanya Besar

- 26 April 2021, 13:25 WIB
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur di perairan utara Bali.
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. KRI Nanggala 402 dipastikan tenggelam dan 53 awak kapalnya gugur di perairan utara Bali. /ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/

KABAR BESUKI - Indonesia berduka, 53 anggota TNI AL meninggal dunia bersamaan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. TNI AL meyakini, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, analisis awal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam. Ia mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.

"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu, 25 April 2021.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Memastikan Kesejahteraan Dua Keluarga Korban KRI Nanggala 402, Ipuk: Kami Berikan Prioritas

Dikutip Kabar Besuki dari Antara, meski demikian, untuk memastikannya, pihaknya perlu mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang diawaki 53 kru ini. "Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," kata dia.

Yudo berkeyakinan tidak ada kelalaian manusia karena saat proses menyelam kapal selam KRI Nanggala-402 sudah melalui semua prosedur yang ada. Prosedur itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman.

Kemudian, terdengar dari sea rider penjejak bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya. "Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," kata dia.

Baca Juga: Bersiaplah, 4 Zodiak Ini Alami Perubahan Kehidupan Fenomena Supermoon

Kemudian, ia yakin tidak black out karena saat menyelam diketahui lampu masih menyala semuanya. "Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini," kata dia.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x