Ketat! Pemprov Jatim Isolasi 3.636 Pekerja Migran yang Baru Datang dari Berbagai Negara

- 4 Mei 2021, 20:26 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa /Instagram Khofifah/

KABAR BESUKI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) telah melakukan isolasi sebanyak 3.636 orang pekerja migran Indonesia di Asrama Haji Surabaya yang baru datang dari berbagai negara sejak 28 April 2021.

Dari 3.636 orang tersebut, dilaporkan bahwa sebanyak 33 orang dinyatakan positif Covid-19.

“Datangnya bertahap dan kami langsung lakukan isolasi, kemudian juga uji usap di sana,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa 4 Mei 2021.

Baca Juga: Sempat Diragukan Atas Keputusannya Menikah Muda, Justin Bieber: Aku Sudah Selesai dengan Main-main

Sebanyak 33 orang yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 harus dilakukan perawatan sesuai prosedur, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Antara.

“Bagi yang positif Covid-19 diisolasi di RS Darurat Lapangan Indrapura dan RS Rujukan. Sedangkan, bagi pasien yang negatif akan dilakukan penjemputan oleh kabupaten dan kota masing-masing,” katanya.

Terkait deteksi mutasi, Pemprov Jatim telah bekerja sama dengan “Institute of Tropical Disease” Universitas Airlangga untuk melakukan sequence genetik atau wholegenome sequencing sebagai upaya genomic surveilance atau deteksi dini adanya mutasi varian India, Inggris dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Daerah yang Masih Zona Merah dan Oranye, Warganya Diwajibkan Shalat Id di Rumah

"Alhamdulillah, sampai hari ini berdasarkan laporan dari ITD Unair, telah ada 109 sampel dari Jawa Timur yang telah dilakukan sekuensing, sebanyak 86 sampel telah diunggah ke dalam database genome Covid-19 Internasional GISAID. Dan sampai hari ini belum ditemukan mutasi varian India, Inggris dan Afsel di Jatim," katanya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengatakan bahwa pencegahan penyebaran mutasi ini juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Ini penting, sebab meskipun virus Covid-19 telah bermutasi, namun pencegahannya tetap sama yaitu dengan patuhi protokol kesehatan,” katanya.

Baca Juga: Tahukan Kamu, Wanita Ternyata Lebih Mudah Tertarik dengan Pria Bad Boy, Studi Ungkap Alasannya

Menurut Khofifah, upaya pencegahan mutasi masuk dan menyebar di Jatim membutuhkan kerja keras dari semua pihak, upaya karantina massal, genomic surveilance yang telah dilakukan tentunya masih sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dengan patuh protokol kesehatan.

Pengetatan untuk mengantisipasi masuknya varian virus baru juga diiringi dengan vaksinasi masif yang terus dilakukan Pemprov Jatim.

Berdasar data Dinkes Jatim, untuk vaksinasi dosis pertama tercatat sebanyak 2.003.205 orang dan vaksinasi dosis kedua tercatat sebanyak 1.106.830 orang.

Baca Juga: Nasib Naas, Dua Bocah di Riau Terseret Arus Sungai Hingga Meninggal Dunia

Jumlah ini adalah yang tertinggi di Indonesia berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Mei 2021.

"Meskipun vaksinasi terus dimasifkan, namun yang terpenting tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena saat ini protokol kesehatan masih terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19 meskipun sudah bermutasi," demikian Khofifah Indar Parawansa.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x