Dilansir Kabar Besuki dari Antara, sedikitnya 205 warga Palestina dan 17 petugas terluka dalam bentrokan malam hari di situs paling suci ketiga Islam dan di sekitar Yerusalem Timur, kata petugas medis Palestina dan polisi Israel.
Ribuan warga Palestina berhadapan dengan beberapa ratus polisi Israel dalam perlengkapan anti huru hara.
Ketegangan telah meningkat di Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki selama bulan suci Ramadhan.
Bentrokan terjadi setiap malam di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, kawasan tempat banyak keluarga Palestina menghadapi penggusuran dalam kasus hukum yang sudah berjalan lama.
Ia mengatakan peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh militer dan ekstremis kanan Yahudi terhadap warga Palestina yang melaksanakan ibadah di Masjid Al-Aqsha adalah tindakan biadab.
Baca Juga: Berikut Beberapa Penyakit yang Datang Setelah Puasa Ramadhan Berakhir, Apakah Anda Pernah Mengalami?
Penyerangan ini membuktikan dengan kasat mata bahwa otoritas Isreal memang tidak akan pernah menghentikan spirit imperialis dan kolonialismenya.
Ia juga mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera mengambil langkah responsif dan melakukan konsolidasi secara efektif, menghentikan pertentangan dan membangun perdamaian sejati.
"Persatuan negara-negara anggota OKI sangat penting," katanya.***