Kemenag Gelar Sidang Isbat, LAPAN Perkirakan Idul Fitri Jatuh 13 Mei dan Ramadhan 1442 Hijriah Genap 30 Hari

- 11 Mei 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi hilal.
Ilustrasi hilal. /Pixabay/

KABAR BESUKI – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah pada Selasa, 11 Mei 2021. Sidang isbat tersebut diadakan bertepatan dengan 29 Ramadhan 1442 H.

Sidang isbat setiap kali akan diawali dengan paparan mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak), guna  menentukan hilal, biasanya dilakukan dengan dua cara yakni rukyat dan hisab.

Rukyat merupakan metode pemantauan hilal menggunakan pandangan mata. Sedangkan, hisab adalah metode pemantauan hilal berdasarkan perhitungan matematik astronomi.

Baca Juga: Irish Bella Marah Hingga Melakukan Hal Ini Saat Tahu Ammar Zoni ‘Mabuk' di Bulan Puasa, Endingnya Begini

Kendati demikian, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan bahwa saat Maghrib nanti (Selasa, 11 Mei 2021) hilal atau bulan baru tidak akan terlihat.

Diketahui, LAPAN akan menggunakan waktu Indonesia Barat sebagai rujukan lantaran beda waktu antara Indonesia Barat dan wilayah paling Timur menyebabkan perbedaan tinggi hilal hingga 3 derajat

Dilansir Kabar Besuki dari PMJ News, menurut Ketua LAPAN Thomas Djamaluddin, Ramadan 2021 akan genap 30 hari karena hilal tak terlihat hari ini. Lebaran tahun ini akan jatuh pada 13 Mei 2021.

Baca Juga: H-2 Jelang Lebaran, Bandara Internasional Juanda Surabaya Sepi Penumpang

Thomas juga mengungkapkan, kemungkinan bila pada sore nanti hilal akan terlihat. Alasannya saat ini kondisi bulan masih terbenam.

"Adapun saat Maghrib nanti mustahil Hilal terlihat. Karena bulan sedang terbenam atau ketinggian minus. Walaupun ada yang mengaku melihat Hilal, hakim agama dan sidang Isbat akan menolaknya," papar Thomas.

Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin sidang Isbat yang diikuti para perwakilan ormas Islam, ulama, pakar astronomi, delegasi negara sahabat dan unsur terkait lainnya.

Baca Juga: Rutin Berenang Ternyata Bisa Cegah Penuaan Dini Hingga Bantu Tidur Lebih Nyenyak

Sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat karena masih di tengah pandemi virus Covid-19. Sehingga, tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama seperti beberapa tahun sebelumnya.

"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1442 H secara daring dan luring,"  terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, yang dikutip Kabar Besuki dari laman Kementerian Agama (Kemenag).

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," imbuhnya

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan, Satgas Penanganan COVID-19 Situbondo Larang Masyarakat Takbir Keliling.

Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media. Sebab, peliputan juga akan dilakukan secara terbatas.

"Kemenag bekerjasama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," papar Kamaruddin.

Sedangkan untuk hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming media sosial Kemenag. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: PMJ News Kemenag


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah