Dikarenakan biasanya ratusan warga desa berbondong-bondong mengikuti arakan Barong, namun kini hanya personel inti Barong yang berkeliling desa.
"Kita lakukan dengan sederhana. Biasanya ratusan orang yang ikut. Tapi saat ini hanya beberapa orang saja yang ikut," ujar Suhaimi.
Baca Juga: Israel Akan Menghentikan Gencatan Senjata, Jika Gaza Melakukan Ini untuk Mereka
"Selain juga Nyekar di Buyut Cili, leluhur yang diyakini membuka desa Kemiren," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kemiren, M. Arifin menambahkan, pihaknya telah membentuk Satgas untuk mengantisipasi kemunan saat arak-arakan berlangsung.
Selain itu, selama kegiatan arak-arakan Barong, juga ada petugas yang menyemprotkan disinfektan sepanjang kegiatan berlangsung.
"Kita juga membentuk Satgas yang mengawal arak-arakan Barong. Ada juga yang memberikan imbauan patuhi prokes selama berlangsung ritual Ider Bumi," kata Arifin.
Baca Juga: Galeri Batik Virdes Habis Terlalap Api, Reskim Polsek Cluring Olah TKP Ternyata Ini Penyebabnya
Para pelaku Barong Ider Bumi pun juga mematuhi protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah belangsungnya acara.
"Protokol kesehatan juga kita terapkan untuk personel Barong. Mulai dari penabuh hingga pembawa Barong dan pitik-pitikan," ungkap Arifin.
Selain itu, menurut Arifin warga juga berharap, adanya Barong Ider Bumi bisa segera meredakan kasus COVID-19 di Banyuwangi.