Menurutnya dari kedua pilihan itu, membangun ibu kota dan kota-kota baru besar-besaran seperti di China mungkin tidak dapat dilakukan karena terkendala dari anggaran.
Sehingga ia mengatakan jika pilihan yang terbaik adalah dengan membangun ibukota baru sembari menumbuhkan ekonomi di daerah-daerah lain.
"Kita harus menumbuhkan ibukota, tetapi titik-titik pertumbuhan di desa-desa dan kota-kota kecil harus dipindahkan. Supaya ada equilibrium. Jadi keseimbangan itu penting," jelas Menteri BUMN.
Lebih lagi, Erick Thohir juga berpendapat jika generasi muda belum tentu mau tinggal di Jakarta jika tidak ada tawaran opportunity atau peluang yang baik.
Dia juga mengatakan jika para pemimpin seharusnya jujur jika pemimpin sebelumnya memiliki kinerja yang baik.
"Kita mesti jujur, apakah presiden yang sebelum-sebelum ini gak bagus? Ya bagus mereka punya kontribusi. Pak Harto menciptakan Puskesmas dan Posyandu. Pak Habibie inovasi teknologi dan kirim orang ke luar negeri. Pak Soekarno? Gak perlu ditanya, luar biasa," kata Erick Thohir.
Jadi menurutnya adalah apa yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya, jika itu adalah hal bagus maka patut untuk dilanjutkan oleh penerusnya.
Baca Juga: Ikatan Cinta Tidak Berlanjut? Amanda Manopo: Jadi Mau di Bawa ke Mana Om dan Tante
Kemungkinan ini adalah pesannya kepada pemimpin selanjutnya untuk meneruskan rencana Ibu kota baru agar tetap terlaksana.