Info BMKG Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Pantai Selatan Jatim, Bambang Setiyo: Bukan Prediksi Pasti

- 6 Juni 2021, 20:54 WIB
Bagan kejadian gempa bumi Indonesia mulai bulan Januari-Mei 2021
Bagan kejadian gempa bumi Indonesia mulai bulan Januari-Mei 2021 //bmkg.go.id

KABAR BESUKI - Badan Meteorologi dan Geofisika mengingatkan adanya potensi tsunami Jawa Timur akibat adanya gempa besar 8,7 SR.

Berita potensi tsunami Jawa Timur ini beredar luas di masyarakat dan membuat kehebohan terutama di media sosial.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun kembali menegaskan informasi mengenai gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang diikuti tsunami 29 meter di pesisir pantai selatan Jawa Timur bersifat potensi dan bukan prediksi.

Baca Juga: [Cek Fakta] Salah Satu Pegawai KPK yang Tidak Lulus TWK 'Patar Gultom Adik Sang Ketua PGI' Ini Fakta Baru?

"Keterangan ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, yang dikutip Kabar Besuki dari Antara.

Informasi tersebut berdasarkan hasil kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk Kajian dan Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami di Jawa Timur, zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa dengan magnitudo maksimum 8,7.

Bambang memaparkan bahwa Indonesia sebagai wilayah yang aktif dan rawan gempa bumi memiliki potensi yang dapat terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan magnitudo.

Baca Juga: Waskita Karya dan BUMN China Kompak Kembangkan Infrastruktur, Erick Thohir: Perkuat Koneksi Dalam Negeri

Menurut Bambang, berpendapat bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat, terkait waktu maupun kekuatan gempa.

"Sehingga, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kata Bambang.

Untuk itu, kata Bambang, BMKG melakukan upaya mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami.

"Pemerintah daerah dengan dukungan Pemerintah Pusat dan pihak swasta menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai," katanya.

Baca Juga: Terungkap Alasan Mengapa Deddy Corbuzier Adalah Seorang Pro Jokowi, Disebut Karena Pernah Jadi Korban Bom

BPBD memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan telah terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam untuk meneruskan peringatan dini dari BMKG.

Pemerintah daerah dengan pusat, kata Bambang, melakukan penataan tata ruang pantai rawan agar aman dari bahaya tsunami dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan terhadap gelombang tsunami dan abrasi.

Selain itu, Bambang itu meminta pemerintah daerah dengan pihak terkait perlu membangun kapasitas masyarakat melalui edukasi untuk melakukan respons penyelamatan diri secara tepat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga: Viral Video Pengemudi Truk Ogah Minggir Tak Mau Ngalah untuk Konvoi Kendaraan TNI, Bahkan Ajak Adu Kuat-kuatan

"Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Bambang.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x