Lokalisasi Dolly Belum Mati, Bisnis Prostitusi di Surabaya Makin Tak Terkendali

- 7 Juni 2021, 19:32 WIB
Foto ilustrasi bisnis protitusi yang masih marak di Surabaya
Foto ilustrasi bisnis protitusi yang masih marak di Surabaya /geralt/pixabay/

Baca Juga: Kontroversi Ria Ricis yang ‘Ngonten’ Soal Ayahnya Wafat, Ternyata Uang Hasilnya Dipakai untuk Ini Lho

"Kalau ada mas-mas atau bapak-bapak berdiri disitu, biasanya cari tamu," kata LD.

LD mengaku, aktivitas prostitusi di Dolly hanya berlangsung malam hari. Dimulai pukul 19.00 WIB para muncikari sudah mulai  aktif mencari tamu.

Mengenai tarif jasa prostitusi, LD menjelaskan tidak tahu angka pastinya, karena dia setiap transaksi minimal menerima Rp150 ribu. Karena terkait harga "pelanggan" secara langsung negosasi dengan mucikari.

"Kalau tarif itu kita biasanya gak ngerti. Kadang minimal itu kita dapat bersih 150 (ribu). Tapi kadang kalau tamu luar kota ditarif 500, kita tetap dapatnya segitu, karena kita tidak tahu transaksi di luar," ujar LD.

Namun, LD mengaku jika tamu membayar di depan PSK saat usai kencan maka pembagian yang diterima bisa lebih besar.

"Kalau tamu deal dan bayar 500 ribu, maka muncikari tidak bisa berbuat apa-apa. PSK dapat 250 dan muncikari 250. Kamar tetap jadi tanggungan muncikari dan 250 itu masih mereka bagi karena bisa dua atau tiga orang muncikari," papar LD.

Terkait tempat atau lokasi kencan, LD mengaku ada tamu yang mengajak ke hotel atau di tempat milik tamu, bahkan di kamar yang disewakan di lokasi Dolly.

Baca Juga: Draf Terbaru RUU KUHP Hina Presiden di Media Sosial, Bisa Pidana 4,5 Tahun Penjara

Sedangkan, pembayaran kamar sudah dilakukan oleh muncikari dari harga transaksi yang sudah disepakati dengan tamu. 

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Ika Stikosa AWS


Tags

Terkini