Presiden Jokowi Minta Kapolri Untuk Menangkap Pelaku Pungli di Tanjung Priok, 12 Pelaku Diamankan

- 10 Juni 2021, 20:43 WIB
Presiden Jokowi Minta Kapolri Untuk Menangkap Pelaku Pungli di Tanjung Priok
Presiden Jokowi Minta Kapolri Untuk Menangkap Pelaku Pungli di Tanjung Priok /Instagram/@jokowi/

KABAR BESUKI - Presiden Joko Widodo tidak menunggu lama, mendengar keluhan para sopir kontainer mengenai praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Tanjung Priok.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar keluhan tersebut segera diselesaikan.
 
"Ini saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Fortune, di NPCT 1, kemudian di Depo Dwipa. Pertama itu," kata Jokowi kepada Kapolri Kamis, 10 Juni.
 
"Siap," jawab Kapolri.
 
 
Jokowi menyampaikan bahwa sopir kontainer di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara kerap dipalak para preman.
 
Dia meminta Kapolri Listyo Sigit segera menangani persoalan yang dialami para sopir kontainer.
 
"Yang kedua, juga kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman-preman. Keluhan-keluhan ini tolong bisa diselesaikan. Itu saja Kapolri," ujar Jokowi, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari siaran pers YouTube Sekretariat Presiden.
 
 
"Siap Bapak," ucap Listyo Sigit menanggapi.
 
Jokowi mengatakan bahwa dirinya sudah menangkap situasi yang ada dan apa yang diinginkan oleh para sopir kontainer. 
 
Dia juga menegaskan akan terus mengikuti proses ini sehingga keluhan-keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan.
 
 
"Perintahnya ke Kapolri biar semuanya jelas dan bisa diselesaikan di lapangan. Nanti akan saya ikuti proses ini. Kalau keluhan-keluhan seperti itu tidak diselesaikan, sudah pendapatannya sedikit, masih kena preman, masih kena pungli, itu yang saya baca di status-status di media sosial," jelas dia.
 
"Keluhan-keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," sambung Jokowi.
 
Sebelumnya Presiden Jokowi mendapat aduan dari Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer lalu menceritakan soal kriminalitas yang terjadi di pelabuhan.
 
 
"Pada saat macet, kawan-kawan ini diambillah barangnya, kalau di Tanjung Priok ini disebutnya asmoron pak, ketika macet ambil barang dari kendaraan secara diam-diam. Ada juga kalau terorganisir preman-premannya di daerah rawan naik ke atas mobil," kata Agung.
 
"Kan ini kontainer, jadi barang yang diambil dari mana?" tanya presiden.
 
Agung mengaku barang kendaraan yang dimaksud adalah ban, aki, terkadang juga barang milik pribadi, seperti telepon genggam serta uang.
 
 
Sopir kontainer mengaku ketika kondisi macet, ada saja orang yang tiba-tiba menaiki mobil dan membawa celurit serta menodong sopir.
 
"Kalau berani naik ke mobil, ditodong, diminta barang-barang kita, 'handphone', dompet, uang jalan habis yang sering teman-teman dari luar kota," ungkap Agung.
 
Dia mengaku dari dulu masyarakat sekitar tidak ada yang berani menolong, walaupun dalam keadaan ramai.
 
 
"Dulu itu enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua."
 
"Itu sangat memprihatinkan, karena dia takut kalau posisinya nanti membantu, preman-preman itu akan menyerang balik ke dirinya. Maka dia memilih tutup kaca dan itu memprihatinkan sekali begitu, Pak," cerita Agung.
 
Polres Metro Jakarta Utara bergerak cepat menindaklanjuti laporan pungli kepada sopir truk kontainer di sejumlah depo Pelabuhan Tanjung Priok.
 
 
Ada 12 pelaku pungli yang telah ditangkap. Mereka diamankan dari salah satu depo di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara hari ini.

Para pelaku diduga sindikat yang dibagi ke dalam lima pos. Mereka memungut uang dari para sopir secara tidak resmi mulai dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu.

Terkait penangkapan itu, Kapolres Jakarta Utara Kombes Guruh Arif Darmawan mengatakan anggotanya masih terus menyisir lokasi yang kerap dijadikan tempat pungli.

Baca Juga: Bintang Meteor Garden Barbie Hsu Gugat Cerai Suami Wang Xiaofei Setelah 10 Tahun Arungi Rumah Tangga

"Anggota kami masih bergerak di lapangan. Kalau sudah tuntas akan kami rilis," kata Guruh.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Terkini